Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Datang ke kafe cuma minum air putih, tidak mengapa. Yang penting, bagaimana penyajian air putih yang tak sekadar air di dalam gelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Direktur Utama PT Sariguna Primatirta, Tbk., produsen air minum dalam kemasan Cleo, Melisa Patricia mengatakan, kafe dan restoran saat ini membutuhkan produk yang bagus, berkualitas, dan terlihat premium untuk mengangkat atau menaikan nilai jual kafe tersebut. "Kami memahami pentingnya kemasan yang menarik dalam melayani pelanggan," kata Melisa dalam keterangan tertulis di acara bincang-bincang Outlook Food and Beverage Business bertajuk "Murninya Kebersamaan" pada Jumat, 4 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebab itu, menurut Melisa, Cleo menghadirkan air minum dalam kemasan botol kaca dengan motif batik. "Cleo Glass tampil dengan desain batik Indonesia dengan arti Cleo Merajut Nusantara," katanya. Cleo kemasan botol kaca ini berisi 330 mililiter air mineral.
Melisa mengatakan, tekstur batik pada botol kaca menjadi penting untuk menambah pengalaman kuliner, terutama bagi anak muda yang sering makan dan minum di kafe atau restoran sembari berkumpul dengan teman-temannya. "Anak muda menjadi target kami sehingga mereka bisa mengetahui dan merasakan perbedaan saat menyentuh botol air mineral ini," ujarnya.Cleo Glass, air mineral dalam kemasan botol bermotif batik. Dok. Cleo
Sebelum Cleo Glass muncul, Melisa menjelaskan, Cleo pernah menghadirkan Cleo Platine pada 2019 yang juga dikemas dalam botol kaca berkapasitas 380 mililiter. Cleo Platine menyasar restoran dan kafe premium dengan tampilan motif geometris garis dan segitiga seperti tiga dimensi.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia atau Apkrindo DPD Jawa Timur, Tjahjono Haryono berharap inovasi pada kemasan air mineral ini dapat menarik perhatian pengunjung. "Supaya bisa memberikan keuntungan yang lebih dari sisi harga maupun kemasan premium," ujarnya.
Tjahjono menjelaskan, pandemi Covid-19 sempat memukul keras industri restoran dan kafe. Para pengelola harus mencari cara supaya tetap bertahan dengan menyediakan menu baru, layanan pesan antar, pemasaran digital, dan sebagainya.
Food vlogger Koko Buncit dan Lifei mengatakan, salah satu strategi yang dapat diterapkan oleh pengelola restoran dan kafe di masa pandemi ini adalah membangun komunikasi dan branding bisnis kuliner. "Berikan pengalaman yang menarik selama pengunjung makan dan minum di restoran atau kafe tersebut," ujarnya.
Pengalaman yang dimaksud bukan sekadar cita rasa makanan dan minuman, namun juga cara penyajian sampai kemasan makanan dan minuman yang dapat dirasakan oleh panca indra pelanggan.
Baca juga:
Ini Dia Minuman Paling Digemari di Pesawat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.