Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu yang lalu Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengusulkan pengembangan wisata kesehatan di Indonesia, termasuk mengangkat sejumlah metode pengobatan tradisional Indonesia sebagai unggulan wisata kesehatan di Indonesia. Beberapa pelayanan kesehatan tradisional yang akan diangkat dalam kegiatan ini adalah layanan kerokan, purwaceng, dan layanan Mak Erot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerokan adalah cara pengobatan masuk angin yang menggunakan koin dan menekan beberapa bagian kulit hingga terlihat kemerahan. Purwaceng adalah salah satu tanaman yang terkenal berasal dari Dieng. Manfaat purwaceng paling populer adalah untuk meningkatkan kejantanan pria. Tanaman ini merupakan salah satu afrodisiak atau pembangkit gairah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kandungan purwaceng dipercaya dapat meningkatkan jumlah hormon testosteron sehingga dapat meningkatkan kejantanan pria. Tidak hanya meningkatkan kejantanan pada seseorang yang sehat, purwaceng juga dipercaya dapat mengatasi masalah disfungsi seksual.
Pengobatan ala Mak erot, adalah praktik pijat yang diklaim bisa membesarkan alat vital kaum laki-laki. Dengan kepiawaiannya itu, nama Mak Erot menjadi terkenal di seantero Indonesia sebagai spesialis pembesar alat vital asal Sukabumi.
Penyanyi Tompi mengkritisi kebijakan Terawan. "Saya berharap itu bercanda. Karena kalau itu serius, berarti Beliau enggak tahu Mak Erot ngapain," kata Tompi saat berbincang di Jakarta, Senin 25 November 2019.
Tompi yang juga dokter bedah mengatakan dia dan tim dokter bedah, sering sekali mendapatkan pasien korban dari layanan Mak Erot. Menurut pelantun "Selalu Denganmu" tersebut, ide mengenai pengembangan wisata kesehatan yang diusulkan Terawan belum saatnya diterapkan. "Bukan berarti salah, itu ide baik. Tapi pastinya akan melibatkan kementerian lain. Kritik saya, masih jauh saya rasa. selama biaya kesehatan di sini masih tinggi, ya susah," ujarnya.
Tompi menilai masih banyak masalah kesehatan lain yang seharusnya menjadi prioritas untuk diselesaikan oleh pemerintah. "Urusin BPJS dulu aja. BPJS belum beres mau mikirin wisata," kata dia.