Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahan Penyakit Berkat ASI
Bertambah lagi alasan mengapa air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. Sebuah penelitian membuktikan bayi yang mendapat ASI eksklusif enam bulan lebih kuat terhadap infeksi paruparu dibanding mereka yang menerima kurang dari enam bulan.
Temuan itu diperoleh Dr Caroline J. Chantry dan para koleganya dari University of California Davis Medical Center di Sacramento, Amerika Serikat, setelah meneliti data yang dikumpulkan National Health and Nutrition Examination Survey.
Mereka meneliti status kesehatan 2.277 anakanak berusia antara 6 dan 24 bulan. Ternyata tingkat penderita pneumonia atau infeksi paruparu pada mereka yang mendapatkan ASI selama 6 bulan adalah 1,6 persen. Sedangkan bocahbocah yang cuma mendapat ASI selama empat bulan atau kurang dari enam bulan bisa mencapai 6,5 persen.
Jadi, bayi yang mendapat ASI kurang dari enam bulan empat kali lebih rentan mengidap pneumonia dan dua kali lebih rentan mengidap infeksi telinga. Khusus untuk infeksi telinga, sangat mungkin si bayi terserang hingga tiga kali di masa kanakkanaknya.
"Hasil penelitian ini akan menjadi dokumen pertama yang mengungkap hubungan risiko infeksi pernapasan dan infeksi telinga pada anak yang mendapat ASI eksklusif enam bulan atau yang kurang," begitu kesimpulan para peneliti.
Otak Tua yang Melemah
Usia tak bisa dilawan. Sebuah penelitian di Kanada membuktikan, kemampuan otak mengolah informasi secara berangsur melemah begitu memasuki usia paruh baya. Pada saat itu, perlahanlahan otak orang dewasa mudah terganggu oleh informasi yang tak relevan dan segera kehilangan fokus di lingkungan yang sibuk.
Dr Cheryl Grady, peneliti senior di Rothman Research Institute, Toronto, Kanada, menggunakan alat functional Magnetic Resonance (fMRI) untuk mempelajari fungsi otak pada sejumlah orang tua yang sehat. Lalu hasilnya dibandingkan dengan fungsi otak remaja dan dewasa muda. Masingmasing obyek penelitian diminta mengingat memori berseri selama fungsi kerja otak direkam.
Pada dewasa tua, aktivitas di bagian otak yang berkaitan dengan kemampuan konsentrasi meningkat saat mereka berusaha mengingat sesuatu. Pada saat yang sama terjadi penurunan aktivitas pada bagian otak yang berhubungan dengan kegiatan istirahat, seperti saat manusia sedang berpikir tentang diri sendiri atau saat memonitor keadaan sekelilingnya.
Penelitian Grady yang diterbitkan dalam Journal of Cognitive Neuroscience ini menyebutkan, pola tersebut tidak berlaku pada mereka yang berusia antara 40 hingga 60 tahun. Pada mereka, aktivitas bagian otak yang lain tetap aktif saat mereka berusaha mengingat sesuatu.
Vaksin Pencegah Pneumokokus
Vaksin untuk melindungi bayi dan anak di bawah usia 5 tahun dari keganasan bakteri pneumokokus ditemukan. Di Indonesia, vaksin itu dilansir secara resmi oleh produsennya, PT Wyeth Indonesia, pada pertengahan Januari.
Dalam ranah medis, pneumokokus yang tersebar di udara bisa menyebabkan sejumlah penyakit yang lazim disebut Invasive Pneumococcal Diseases (IPD). Penyakit tersebut, menurut Badan Kesehatan Dunia, telah menewaskan sejuta bayi dan anak setiap tahun.
"Serangan bakteri pneumokokus secara cepat dapat masuk ke sirkulasi darah dan merusak, di antaranya berupa infeksi selaput otak alias radang otak," kata Profesor Cissy B. Kartasasmita, anggota Satuan Tugas Imunisasi Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Bakteri itu juga potensial menimbulkan penyakit secara lokal, seperti infeksi telinga, radang paru, dan sinusitis. Untuk mencegah munculnya berbagai penyakit itulah vaksinasi pneumokokus perlu diberikan. Aturannya, vaksin diberikan pada bayi dan anak di bawah usia dua tahun.
Studi klinis terhadap vaksin baru ini telah dilakukan pada 2003 dengan melibatkan 37 ribu bayi di California Utara, Amerika Serikat. Hasilnya, pemberian vaksin pada anak sebelum berusia dua tahun berhasil menekan jumlah penderita IPD hingga 78 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo