Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

20 Desember 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marilah Jadi Sleeping Beauty!

Tidur yang cukup, Sodara-sodara, amatlah penting. Selain mencegah lesu-lunglai ketika terjaga, tidur yang memadai juga bisa menghindarkan tubuh dari kegemukan. Begitulah hasil penelitian mutakhir yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine, minggu lalu.

Adalah Profesor Eve Van Cauter dan kawan-kawannya dari Universitas Chicago, Amerika Serikat, yang menggelar riset. Mereka meneliti secara intensif pola tidur 20 orang lelaki yang berusia 20 tahunan. Hasilnya, responden yang cuma tidur empat jam dalam dua malam mengalami 18 persen penurunan produksi leptin atau hormon yang mengatur otak agar berhenti makan. Sebaliknya, hormon yang memicu rasa lapar (ghrelin) justru bertambah 28 persen. Me-nurut studi itu pula, orang-orang muda yang kurang tidur cenderung memilih makanan yang manis atau bertepung seperti permen dan kue ketimbang buah dan sayuran.

Penelitian lain, yang dilakukan oleh Dr. Emmanuel Mignot dan koleganya dari Universitas Stanford, California, AS, juga sampai pada kesimpulan serupa. Pengamatan Mignot pada 1.000 responden menunjukkan bahwa makin sedikit jam tidur seseorang, makin tinggi pula bobot badannya.

"Kurang tidur memicu peningkatan selera makan, sehingga memberi kontribusi terhadap obesitas," kata Dr. Emmanuel.

Kematian Saat Natal dan Tahun Baru

Natal dan tahun baru adalah hari-hari paling mematikan bagi warga Amerika Serikat. Tingkat kematian pada kedua hari raya ini melonjak 12,4 persen dibandingkan pada hari-hari normal. Data yang disarikan dari sebuah penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Circulation edisi awal bulan ini.

Riset dilakukan oleh tim yang dipimpin David Phillips, sosiolog dari Universitas California, San Diego, AS. Mereka meneliti data kematian warga Amerika dalam 26 tahun terakhir dengan mengesampingkan kematian karena bunuh diri, pembunuhan, dan kecelakaan.

Hasilnya, ya itu tadi, jumlah kematian saat Natal dan tahun baru rata-rata melonjak tajam. Serangan jantung adalah penyumbang lonjakan tertinggi, yakni mencapai 4,7 persen. "Kenaikan kematian juga umumnya terjadi pada musim liburan, tapi tidak setinggi saat Natal dan tahun baru," kata David Phillips.

Lonjakan kematian ini diduga disebabkan kesibukan orang pada saat Natal dan tahun baru, yang membuat warga cenderung mengabaikan kondisi kesehatan. Orang-orang umumnya menunda mencari pertolongan meski gejala sakit sudah muncul. Ada lagi faktor lain: "Pada kedua hari tersebut kerap terjadi pergantian giliran jaga tim dokter dan staf medis. Akibatnya, terjadi perubahan kualitas pelayanan," kata David.

Waspadai Meja Kerja Anda

Jangan kelewat yakin bahwa meja kerja Anda aman dari kuman. Riset yang digelar Dr. Charles Gerba, ahli mikrobiologi dari Universitas Arizona, AS, membuktikan bahwa kuman di meja kerja beratus kali lebih banyak dibandingkan dengan di toilet. Hiii....

Gerba, yang disponsori produsen cairan pembersih The Clorox Co., menghitung jumlah kuman yang tersebar di toilet dan di meja kerja. Kuman di sini meliputi bakteri penyebab radang paru serta berbagai virus penyebab flu.

Hasilnya mengejutkan. Pada toilet, Gerba hanya menemukan 49 kuman setiap 1 inci persegi. Mohon dicatat dengan cermat, pada perangkat komputer justru ditemukan 21 ribu kuman untuk per inci persegi. Pesawat telepon adalah tempat yang paling disukai kuman, terbukti dengan ditemukannya 25 ribu kuman per inci persegi.

Berdasarkan temuan ini, Gerba menyimpulkan bahwa meja kerja, telepon, papan ketik komputer, dan tetikus (mouse) yang paling sering disentuh karyawan adalah media utama penularan kuman. Maklumlah, percikan batuk dan bersin dengan gampang membuat koloni kuman menempel pada peranti kantor. "Kuman-kuman bisa bertahan pada benda-benda itu sampai tiga hari," kata Gerba.

Karena itu, Gerba menganjurkan pentingnya mengelap dan membersihkan tempat kerja setiap hari guna mengikis tumpukan kuman secara signifikan. Sayangnya, tidak banyak kantor yang melakukan itu. Agar aman, kata Gerba, "Bilaslah tangan Anda dengan sabun dan air hangat selama 18-20 detik sesering mungkin."

(BBC, CNN, Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus