Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tips Mencuci Pakaian di Musim Hujan agar Tidak Bau Apek

Mencuci pakaian di musim hujan sangat merepotkan karena lama kering dan bisa menyebabkan bau apek. Berikut cara mencegahnya.

15 Februari 2025 | 22.19 WIB

Ilustrasi mencuci pakaian (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi mencuci pakaian (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan musim hujan diprakirakan terjadi hingga akhir Maret 2025. Kemudian, puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi Januari-Februari sehingga saat ini masih dalam puncak musim hujan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Mencuci pakaian di musim hujan sangat merepotkan karena lama kering dan bisa menyebabkan bau apek. Penggunaan kipas angin di ruangan tempat menjemur bisa membantu mencegah pakaian berbau apek karena lembap di musim hujan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kalau saya mengatasinya salah satunya dengan bantuan kipas angin di tempat jemuran dan lebih suka jemur di dalam ruangan yang punya sirkulasi udara yang cukup baik," kata pemilik usaha Modern Laundry, Dike Ayu Ratnasari.

Dike menyarankan sebaiknya ruangan dibuat terang atau ada cahaya lampu. Selain itu, perhatikan jarak antara satu pakaian dan lainnya saat menjemur agar tak terlalu rapat.

"Jemurnya juga harus dengan hanger dan jaraknya jangan terlalu mepet supaya semua terkena angin. Jadi bisa kering maksimal dan tidak apek," ujar perempuan yang berdomisili di Wonosobo, Jawa Tengah, itu.

Kebetulan di wilayah itu jumlah hari hujan tergolong cukup tinggi karena termasuk daerah pegunungan. Hal lain yang juga harus diperhatikan, jangan menumpuk pakaian kotor karena kotoran dan keringat bisa membuat pakaian menjadi lembap sehingga menyebabkan berjamur dan bau. Lalu saat akan mencuci, Dike berpesan agar jangan berlebihan memakai deterjen dengan pewangi atau anti-apek serta menggunakan pelembut dan pewangi konsentrat.

"Setelah pakaian kering, setrikalah sembari menyemprotkan pewangi sebelum disimpan di dalam lemari," sarannya.

Tips menyetrika
Menyetrika baju saat masih lembap bukan ide yang bagus dan sebaiknya dihindari karena dapat merusak kain jenis tertentu. 

"Sebetulnya harus dihindari menyetrika baju yang masih lembap. Apalagi untuk jenis bahan bahan tertentu, malah akan merusak kain, bisa jadi kaku," jelas Dike.

Menurutnya, tekstur kain akan menjadi rusak karena suhu panas yang dihasilkan alat setrika. Selain itu, apabila ada noda tertinggal di pakaian, penyetrikaan justru akan mengunci noda dan menyebabkannya sulit hilang.

"Kalau di pakaian itu ada noda, disetrika dalam kondisi lembab pasti akan terkunci nodanya, berbekas dan susah hilang," ujar Dike.

Dampak buruk lain menyetrika pakaian yang masih dalam kondisi lembap adalah menyebabkannya berbau apek. Lalu, bagi yang ingin pakaian bebas apek, bisa menyemprotkan pewangi sebelum dan saat menyetrika. Pewangi penatu cukup tahan lama dan tidak menyebabkan jamur.

"Kadang malah mengeluarkan bau karena pada saat disetrika itu uapnya keluar dan jadilah bau apek karena kelembapan yang ada di serat kain," papar Dike.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus