Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Momen pergantian tahun selalu dinanti dinantikan masyarakat. Bukan hanya karena kemeriahan kembang api atau pesta tahun baru, tapi juga diskon belanja. Banyak pusat perbelanjaan menggelar diskon besar-besaran, ditambah dengan hiburan untuk menarik pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi konsumen perlu jeli menghitung harga agar tak terkena jebakan saat berbelanja. Sebab, peritel punya banyak strategi untuk menguras isi dompet Anda. Tak hanya diskon, toko-toko juga menerapkan strategi marketing lainnya seperti beli dua gratis satu atau belanja dalam jumlah tertentu akan mendapat voucher untuk pembelanjaan berikutnya.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengimbau agar konsumen tetap kritis karena pada akhirnya pesta diskon tersebut salah salah menggerus kantong kita.
“Paradigma konsumen menjadi konsumtif, membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan,” kata dia dalam keterangan persnya jelang akhir tahun 2019.
Selain itu, pesta diskon juga bukan hal yang baru. Sebab, retailer fashion dan supermarket memberikan diskon hampir setiap hari. Jadi, tak perlu menunggu momen tahun baru untuk berbelanja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal lain yang harus diwaspadai adalah produk yang ditawarkan. Sebab, kadang-kadang produk yang dijual juga merupakan barang yang sudah tidak layak pakai. “Pesta diskon juga harus kita waspadai, sebab alih alih kita mendapatkan produk fashion yang levelnya apkiran, model yang sudah usang, dan bahkan fashion yang mempunyai cacat tersembunyi,” kata dia.
Jadi, jangan sampai konsumen merugi dan gigit jari karena terpedaya diskon berjibun.