Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Waspada Diet Ekstrim, 7 Bahaya Ini Mengintai

Menurunkan berat badan harus dengan cara sehat. Jika tidak, bisa berbahaya. Berikut ini 10 masalah yang berpotensi timbul kalau diet tidak benar.

20 Agustus 2018 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi diet dan olah raga. dystryktm.pl

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki bobot tubuh ideal tentu dambaan setiap orang baik pria maupun wanita, dan Anda bisa menemukan berbagai cara diet dengan cepat pun mudah di internet. Namun, tahukah Anda? Jika itu tidak dilakukan dengan benar justru bisa membahayakan kesehatan Anda.

Baca juga:
Diet Rendah Karbohidrat pun Bisa Sebabkan Kematian? Ini Risetnya
Betulkah Kafein Bikin Langsing? Tilik Dulu Penelitian Ini

Menjaga bobot tubuh tetap ideal memang baik untuk kesehatan, tapi tentunya harus sesuai dengan ketentuan indeks massa tubuh. Kelebihan berat badan bisa memicu berbagai penyakit, mulai dari gangguan pencernaan sampai masalah jantung.

Penting diingat, menurunkan berat badan harus dengan cara yang sehat. Jika tidak, bisa berbahaya. Berikut ini 10 masalah yang berpotensi timbul kalau diet tidak dilakukan dengan benar.

1. Sarcopenia
Kebanyakan orang saat melakukan diet ketat memilih tidak makan untuk mencapai hasil yang cepat. Sayangnya, kondisi ini akan membuat Anda mengalami sarcopenia atau kehilangan otot.
Ilustrasi wanita tidak mau makan. shutterstock.com
Hal tersebut terjadi karena saat tubuh kelaparan dan Anda tidak mengkonsumsi makanan yang cukup, tubuh akan menggunakan otot untuk energi. Ini sangat berbahaya!

2. Ketidakseimbangan elektrolit
Saat Anda menggunakan metode diet tertentu untuk menurunkan kilo dengan cepat dan makan sangat sedikit, maka tubuh akan mendapatkan mineral yang sangat sedikit.Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Saat tubuh tidak menerima cukup mineral seperti natrium, glukosa, kalium, kalsium, zat besi dan lainnya, dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, yang pada akhirnya membuat Anda muntah, demam, diare dan sebagainya.

3. Batu empedu
Biasanya masalah ini berhubungan dengan obesitas. Namun dalam beberapa kasus, saat orang mengikuti metode penurunan berat badan yang tidak sehat seperti diet dan olah raga ekstrem, empedu tidak dibersihkan dari tubuh dengan benar. Ilustrasi sakit perut. Shutterstock
Hal tesebut bisa menyebab empedu di hati mengeras dan membentuk endapan seperti batu di kantung empedu yang dikenal sebagai batu empedu.

Selanjutnya diet ekstrim juga bisa akibatkan gagal jantung


4. Penyakit jantung
Ketika tubuh tidak mendapat nutrisi yang cukup, tekanan darah dari tubuh menjadi sangat rendah. Ilustrasi alat pacu jantung. shutterstock.com
Saat tekanan darah rendah, jantung harus bekerja ekstra untuk memompa darah ke berbagai bagian tubuh. Ini dapat menyebabkan sejumlah gangguan jantung bahkan gagal jantung.

5. Ketidakteraturan menstruasi
Saat wanita mencoba untuk menurunkan berat badan dengan cepat dan makan sangat sedikit seperti seharian hanya makan sayur dan buah, ini dapat merusak siklus menstruasi dan kesuburan mereka. Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com
Ketika tubuh tidak menerima cukup nutrisi, ketidakseimbangan hormon akan terjadi di dalam tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

6. Sembelit
Sejumlah survei dan penelitian selama bertahun-tahun telah menunjukkan bahwa orang-orang yang mengikuti diet cepat sering menderita gangguan pencernaan dan sembelit. ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Ini terjadi karena tubuh tidak menerima cukup serat sehingga kotoran menjadi mengeras di usus dan menyebabkan sembelit.

Baca juga: Langsing Bak Artis, Triknya dari Anti Nasi dan Flying Yoga

7. Kanker

Menurut sejumlah studi penelitian, penurunan berat badan dengan cepat dengan mencabut nutrisi dapat memicu beberapa jenis kanker seperti payudara, ginjal, usus besar dan lainnya.
ilustrasi kanker (pixabay.com)
Harus dipahami juga adalah mengkonsumsi junk food atau diet olahan selama periode tertentu menyebabkan akumulasi semua bahan kimia dalam sel-sel lemak tubuh. Selama penurunan berat badan, lemak diubah menjadi energi yang mengarah pada pelepasan racun dalam sel-sel lemak. Racun inilah yang akhirnya menyebabkan kanker, demikian dilansir Boldsky.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus