Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Waspadai Mikroplastik pada Air Minum Galon Sekali Pakai

Hasil penelitian menunjukkan ditemukannya kandungan mikroplastik dalam sampel galon sekali pakai ukuran 15 liter. Bagaimana dengan air minum?

22 Oktober 2021 | 11.51 WIB

Ilustrasi air dalam kemasan galon. quora.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi air dalam kemasan galon. quora.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dan dosen di Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI) Agustino Zulys menegaskan pihaknya tidak pernah meneliti mikroplastik pada galon guna ulang dan hanya melakukan penelitian yang mengungkapkan adanya kandungan mikroplastik di kemasan galon sekali pakai berbahan PET, sehingga belum ada bukti keberadaan mikroplastik di galon guna ulang.

“Penelitian yang baru-baru ini kami lakukan pada kemasan galon sekali pakai berbahan PET. Hasil penelitian kami menunjukkan secara kuantitatif dan kualitatif ada mikroplastik di air kemasannya,” ujar Kepala Laboratorium Kimia UI itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dia mengatakan penelitian yang dilakukan UI bersama Greenpeace sama sekali tidak ada kaitannya dengan kemasan galon guna ulang berbahan polikarbinat (PC).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Penelitan kita sama sekali tidak ada kaitannya dengan galon guna ulang berbahan polikarbonat,” tegasnya.
 
Agustino membantah info yang seolah dia pernah menyatakan kandungan mikroplastik dalam galon guna ulang lebih berbahaya dari kemasan plastik lain termasuk galon sekali pakai. “Saya hanya mengatakan bahwa kalau di galon sekali pakai saja ada,” katanya lewat rilis.
 
Dia pun menyayangkan apa yang disampaikannya itu telah dipelintir pihak-pihak tertentu. “Data yang kita sampaikan itu soal kandungan mikroplastik pada galon sekali pakai, bukan pada kemasan plastik yang lain. Jadi, saya heran kalau sampai ada yang memberitakan soal kemasan plastik yang lain,” tuturnya.  

Klarifikasi serupa juga disampaikan periset utama Kampanye Plastik Greenpeace Indonesia, Afifah Rahmi Andini.  “Riset yang kami lakukan bersama laboratorium kimia anorganik UI adalah mengenai kandungan mikroplastik dalam galon sekali pakai dan bukan galon guna ulang,” ujarnya.
 
Sebelumnya, diberitakan Greenpeace dan laboratorium kimia anorganik Universitas Indonesia baru-baru ini melakukan uji terhadap sampel galon sekali pakai yang beredar di kawasan Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan ditemukannya kandungan mikroplastik dalam sampel  galon sekali pakai ukuran 15 liter sebanyak 85 juta partikel per liter atau setara dengan berat 0,2 mg/liter. Sementara, kandungan mikroplastik dalam galon sekali pakai ukuran 6 liter sebanyak 95 juta partikel/liter atau setara dengan berat 5 mg/liter.
 
Analisis karakterisasi terhadap mikroplastik yang terkandung dalam sampel menunjukkan mayoritas bentuk partikel mikroplastik adalah fragmen dengan ukuran yang berkisar antara 2,44 hingga 63,65 μm. Meskipun temuan mikroplastik dalam sampel memang tidak melebihi batas aman yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bila dikonsumsi dalam jangka panjang bisa berpotensi berisiko tinggi bagi kesehatan manusia.

Karena itu, penelitian ini juga mengestimasi paparan harian mikroplastik AMDK galon sekali pakai pada tubuh manusia dengan cara memberikan kuesioner terhadap 38 responden di wilayah Jabodetabek yang menggunakan galon sekali pakai yang sampelnya diuji. Hasilnya, data konsentrasi mikroplastik per liter AMDK dan data konsumsi masyarakat per hari dapat dihitung, di mana paparan harian mikroplastik dari sampel galon sekali pakai ukuran 6 liter sebesar 9,450 mg/hari dan dari sampel galon sekali pakai 15 liter sebesar 0,378 mg/hari.
 
Hasil penelitian ini merekomendasikan agar produsen galon sekali pakai harus bertanggungjawab memantau dampak penggunaan kemasan plastik terhadap kualitas air minum yang dipasarkan kepada masyarakat. Selain itu, produsen galon sekali pakai juga diminta harus menunjukkan komitmen serius terhadap regulasi pengurangan sampah plastik nasional.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus