Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

"Meliarkan" Kembali Harimau Ala Bali Zoo

Bali Zoo memiliki kegiatan unik tahunan: meliarkan kembali harimau. Pasalnya, harimau di kebun binatang terbiasa dilayani dan keliarannya bisa lenyap.

30 Juli 2019 | 14.07 WIB

Seekor Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) bernama Pandeka menerkam boneka rusa yang diisi daging saat dilatih kemampuan berburunya di Bali Zoo, Gianyar, Bali, Senin 29 Juli 2019. Kegiatan tersebut untuk mempertahankan prilaku asli satwa langka tersebut sekaligus untuk menyajikan atraksi wisata bertepatan dengan Hari Harimau Sedunia (International Tiger Day). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Perbesar
Seekor Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) bernama Pandeka menerkam boneka rusa yang diisi daging saat dilatih kemampuan berburunya di Bali Zoo, Gianyar, Bali, Senin 29 Juli 2019. Kegiatan tersebut untuk mempertahankan prilaku asli satwa langka tersebut sekaligus untuk menyajikan atraksi wisata bertepatan dengan Hari Harimau Sedunia (International Tiger Day). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Gianyar - Memperingati hari harimau sedunia yang jatuh pada 29 Juli 2019, kebun binatang Bali Zoo melakukan enrichment atau pengayaan fisik harimau pada, Senin (29/7). Kegiatan rutin ini menarik perhatian wisatawan dan mengabadikannya dengan foto. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengayaan fisik ini boleh dikata meliarkan kembali harimau, "Digelar setiap tahun. Wisatawan selalu antusias," kata Humas Kebun Binatang Bali Zoo, Emma Kristina Chandra, Senin Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Emma, harimau di kebun binatang yang terbiasa "dilayani" dikhawatirkan akan terkikis sifat alaminya. Dengan pengayaan fisik, insting liar harimau diharapkan bisa tetap terjaga. 

Bali Zoo menyiapkan boneka yang terbuat dari kertas dan kayu menyerupai  zebra, rusa dan babi hutan. Pada binatang replika pengelola kebun binatang yang berada di Desa Singapadu itu, menempatkan daging ayam dan daging sapi, "Kami tempatkan beberapa potongan daging segar," katanya.

Daging segar itu mengasah kembali naluri kebuasan harimau. Inilah atraksi menarik di Bali Zoo di luar atraksi reguler dari satwa yang dipelihara di kebun binatang itu.

Pada musim liburan seperti Juli hingga Agustus, kunjungan ke Bali Zoo mencapai hingga 1.000 wisatawan per hari. Pada hari biasanya sekitar 500 wisatawan per hari. Pengunjung Bali Zoo masih didominasi wisatawan nusantara, "Sedangkan wisatawan asing ke Bali Zoo dominan berasal dari Tiongkok, Australia, India dan Rusia," imbuh Emma. 

Tiket masuk ke kebun binatang Bali Zoo untuk wisatawan asing dewasa Rp395.000 per orang, anak Rp280.000. Wisatawan domestik Rp140.000 untuk dewasa dan anak Rp100.000.

Seorang wisatawan asal Chile, Valentina mengatakan, peringatan hari harimau sedunia mengingatkan masyarakan bahwa kucing besar tersebut dalam bahaya karena terancam punah, “Bagus, agar masyarakat tahu dan menjadi peduli,” katanya.

Wisatawan menyaksikan Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) bernama Pandeka mencari daging dalam boneka rusa saat dilatih kemampuan berburunya di Bali Zoo, Gianyar, Bali, Senin 29 Juli 2019. Kegiatan tersebut untuk mempertahankan prilaku asli satwa langka tersebut sekaligus untuk menyajikan atraksi wisata bertepatan dengan Hari Harimau Sedunia (International Tiger Day). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

 

Made Argawa

Koresponden Tempo di Bali

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus