Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dewi Perssik terlibat perseteruan dengan Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Hal ini berhubungan dengan kesalahpahaman mengenai sapi kurban milik Dewi Perssik yang berjenis Limosin dari Brebes. Meski kedua belah pihak sempat melakukan mediasi, namun upaya tersebut gagal karena emosi keduanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masalah mengenai perselisihan ini dibagikan perempuan bernama lengkap Dewi Murya Agung tersebut melalui akun media sosial pribadi, Instagram. Melalui siaran langsung, Dewi Perssik bercerita mengenai permasalahannya dengan sang Ketua RT. Lantas, apa saja hal-hal yang terjadi antara Dewi Perssik dan Ketua RT bernama Malkan mengenai permasalahan sapi kurban tersebut? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
1. Salah Paham Antara Menitipkan dan Berkurban
Inti dari permasalahan antara Dewi Perssik dan Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya adalah kesalahpahaman mengenai menitipkan hewan atau berkurban langsung. Pada awalnya, Dewi Perssik berniat menitipkan hewan kurbannya berupa satu ekor sapi dan satu ekor kambing di masjid dekat rumahnya. Hal ini karena saat itu perempuan yang akrab disapa Depe ini sedang bekerja dan di rumahnya hanya ada asisten rumah tangga perempuan yang tidak memahami cara menjaga hewan kurban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadi, Dewi Perssik bermaksud menitipkan hewan kurbannya yang baru tiba dari Brebes tersebut di masjid sebelum di bawa ke rumah penjagalan. Meski begitu, nantinya daging kurban tersebut akan tetap dibagikan ke warga sekitar. Sayangnya, Ketua RT yang bertanggung jawab di masjid tersebut salah paham dan mengira hewan tersebut akan disembelih di tempat itu juga. Alhasil, dia pun heran saat sapi kurban tersebut diangkut kembali oleh tim dari Dewi Perssik.
Dewi Perssik saat dimediasi dengan RT setempat. Foto: Instagram Dewi Perssik.
2. Miskomunikasi Dimintai uang Rp 100 Juta
Salah satu hal yang disoroti oleh Dewi Perssik saat menceritakan perselisihannya adalah saat mendengar sang Ketua RT meminta uang sebesar Rp 100 juta kepada ART-nya untuk mengurus hewan kurbannya. Namun, hal ini dibantah oleh Ketua RT dan menyebutkan jika ada miskomunikasi dari ART Dewi Perssik.
“Ketika asistennya minta tolong bantu angkut, sapinya kan berat. Saya bukan orang yang ahli di bidang itu, ya saya menolak. Datang lagi beliau, ‘pak, nanti saya kasih uang rokok’. Saya bilang, mas jangan kata uang rokok, seratus ribu dua ratus ribu, satu juta dua juta, saya nggak mau, jangankan satu juta, seratus juta saya nggak mau,” ucap Ketua RT Kamis, 29 Juni 2023.
3. Ancaman Melepaskan Sapi dan Urusan Komersial
Permasalahan antara penyanyi dangdut dan ketua RT tersebut semakin memanas saat Pak RT mengatakan akan melepaskan sapi kurban milik Dewi Perssik. Dia juga menyebutkan adanya urusan komersial dan ongkos untuk menjaga hewan kurban tersebut.
“Dia (Dewi Perssik) tanya, kalau sampai malam (menitipkan sapi) gimana? Oh saya lepas. Karena beban saya dong, sapi segitu besar dan kalau diambil orang gimana? Kasihan anak-anak harus jaga sapi, apalagi yang belum jelas itu, apalagi ya cuma titip yang nggak ada ongkosnya. Ya mohon maaf ini bicara komersial,” ucap Pak RT.
4. Ketua RT Tidak Butuh Daging
Pada akhirnya, sapi kurban Dewi Perssik kembali diangkut dan dibawa sang penyanyi ke rumah penjagalan. Meski tidak disembelih di lingkungan rumahnya, tetapi dia tetap berniat untuk membagikan daging hewan kurban tersebut kepada warga sekitar dan meminta data penerima kurban kepada Ketua RT. Sayangnya, niat tersebut ditolak oleh Ketua RT dan mengatakan jika warganya tidak membutuhkan daging kurban dari Dewi Perssik.
“Saya bilang ke ART saya nanti dibagi aja juga ke jagalnya rata sama warga gitu. Cuma ternyata tidak diterima. Ya saya heran, kan saya juga mau kurban disini masa tidak diperbolehkan. Masa Pak RT nggak punya hati. Kan saya hanya menitipkan sebentar saja karena saya sedang kerja,” ucap pelantun lagu ‘Hikayat Cinta’ tersebut.
5. Mediasi Kedua Belah Pihak Gagal
Kesalahpahaman yang terjadi antara Dewi Perssik dan Ketua Rt pun dicoba untuk diselesaikan melalui jalan mediasi. Namun, upaya tersebut gagal karena kedua pihak yang emosi. Berdasarkan pada unggahan video pada akun TikTok pribadi Dewi Perssik, mediasi antara kedua pihak berlangsung alot, meski sudah saling mengetahui adanya kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka.
Dewi merasa tidak terima saat daging kurbannya tidak diterima oleh Ketua RT karena alasan warga tidak membutuhkan daging kurban darinya. Sementara itu, Ketua RT tidak terima dianggap tidak membantu meski diberikan sejumlah uang, padahal dia sudah menjaga hewan kurban tersebut selama beberapa jam.
6. Dugaan Adanya Unsur Politik
Di tengah panasnya perselisihan tersebut, beberapa warganet beranggapan jika ada unsur politik yang terselip diantara keduanya. Hal ini dikarenakan Dewi Perssik dan Ketua RT tersebut mendukung kandidat calon presiden dari kubu yang berbeda.
Dalam live instagramnya, Dewi sempat mengatakan bahwa sapi yang dititipkan ke seorang Ustadz akan disembelih oleh relawan Ganjar Pranowo dengan maksud tidak ingin merepotkan pengurus masjid.
"Saya kan beli sapinya di Brebes, awalnya hanya ingin menitipkan ke Pak Ustad di lingkungan agar tidak merepotkan pengurus masjid di sini. Aku tuh minta bantuan rekan dari relawan Sahabat Ganjar yang melakukan prosesi penyembelihan," ujar Dewi Perssik
"Kalau sampai jam 7 malam tidak dibawa sapinya, akan dilepas kata pak RT-nya," tutur Dewi Perssik.
VIVIA AGARTHA F | RADEN PUTRI