Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jepang sebagaimana negeri Aisa lainnya memiliki hari-hari khusus yang diperingati dengan festival. Beberapa perayaan bahkan telah dihelat selama berabad-abad. Tentu, selain festival, kota-kota yang jadi penyelenggara tak kalah menarik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Festival-festival tersebut lestari, karena diwariskan dari genereasi ke generasi. Selain itu, festival budaya membuat warga aktif dalam komunitas. Berikut festival-festival budaya di Jepang terbaik, yang dirangkum dari Time Out.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Festival Salju Sapporo, Hokkaido
Festival musim dingin yang paling terkenal di Jepang adalah Matsuri atau Festival Salju Sapporo. Matsuri merupakan acara tahunan yang berlangsung di utara Sapporo, ibukota Hokkaido. Festival ini menampilkan patung-patung salju dan es yang spektakuler di sekitar Taman Odori kota ditambah beberapa lokasi lain.
Selain menawarkan beragam diorama dalam ukuran jumbo, acara ini juga menampilkan lebih dari 100 patung salju yang lebih kecil serta pertunjukan konser. Distrik hiburan Sapporo, Sukino, juga memamerkan 100-pahatan es aneh sedangkan Tsudome, pusat komunitas Sapporo, menampilkan seluncuran salju interaktif, arung jeram, dan kegiatan ramah keluarga lainnya.
Festival Salju Sapporo berlangsung selama satu minggu setiap bulan Februari di Taman Odori, serta distrik hiburan Sukino dan aula komunitas Tsudome.
Suasana Hamamatsu Matsuri di Jepang. Foto: Situs Hamamatsu Festival Pavilion
Festival Nebuta Aomori, Aomori
Aomori Nebuta Festival adalah festival api Jepang yang menampilkan setidaknya 20 lampion besar (dikenal sebagai nebuta), yang diarak di jalan-jalan Aomori di Honshu utara. Kendaraan hias warna-warni ini terinspirasi oleh kabuki tradisional atau cerita mitos Jepang dan diterangi selama parade malam.
Festival ini juga menampilkan penari nebuta yang menyertai parade, bersama dengan pemain yang memainkan alat musik seperti seruling dan drum. Banyak tamu yang datang ke Aomori untuk perayaan tahunan ini. Kota Aomori saat festival musim panas menampung 3 juta wisatawan, selama perayaan berlangsung. Pada 1980, Aomori Nebuta Festival menjadi warisan budaya tak benda Jepang.
Festival ini berlangsung antara 2 dan 7 Agustus setiap tahun, dengan parade kendaraan hias dijadwalkan untuk setiap malam kecuali malam tanggal 7 Agustus.
Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
Kanda Matsuri, Tokyo
Kanda Matsuri adalah salah satu dari tiga festival utama Tokyo dan berlangsung di sekitar Kuil Kanda Tokyo. Festival ini dianggap sebagai salah satu dari tiga teratas festival di Jepang, bersama dengan Kyoto Gion Festival dan Tenjin Matsuri Osaka.
Perayaan berlangsung sekitar satu minggu, dengan puncaknya adalah parade sehari penuh melalui tiga pusat distrik Tokyo: Kanda, Nihonbashi, Otemachi dan Marunouchi, disertai dengan mikoshi (kuil portabel) dari tiga distrik tersebut. Kanda Matsuri berasal dari periode Edo (1603-1868) sebagai demonstrasi kemakmuran Edo (sekarang Tokyo) ketika Shogun Tokugawa pertama menetap di sana.
Festival musim semi berlangsung pada pertengahan Mei setiap tahun dan berlangsung selama enam hari, dengan perayaan utama berkonsentrasi pada hari Sabtu dan Minggu. Festival berikutnya dijadwalkan pada Mei 2021.
Chichibu Yomatsuri, Saitama
Chichibu Yomatsuri, atau dikenal sebagai Chichibu Night Festival, adalah perayaan tahunan yang diadakan di Kuil Chichibu Saitama dan telah dirayakan selama lebih dari 300 tahun. Ini adalah warisan budaya tak benda UNESCO, dan yang terpenting di sini adalah kendaraan hias besar dengan desain hiasan yang memukau.
Prosesi malam melihat empat kendaraan hias besar bergerak menyusuri jalan, disertai dengan yang lebih kecil, yang dikenal sebagai kasaboko.Pawai kendaraan hias ini diikuti musik yang merdu berkat seruling dan drum taiko. Area di sekitar prosesi dapat benar-benar ramai, tetapi masih banyak yang bisa dilihat karena hari terakhir festival ini menawarkan tampilan kembang api yang menakjubkan, dan sejumlah kios makanan dan minuman.
Kuil Chichibu kira-kira 90 menit dari pusat kota Tokyo, jadi ini adalah festival yang mudah diakses jika wisatawan sudah sampai di Tokyo. Plus, ada tampilan kembang api besar yang jarang terjadi di musim dingin – yang biasanya tampil pada musim panas saja. Festival ini berlangsung setiap tahun pada 2 dan 3 Desember, dengan sebagian besar perayaan utama terjadi pada hari kedua, termasuk prosesi besar kendaraan hias dan pertunjukan kembang api.
Umbul-umbul warna warni yang dipajang dalam Foto: @sendaitanabatamatsuri
Sendai Tanabata Matsuri, Sendai
Tanabata juga dikenal sebagai 'festival bintang' dan lazim digelar di seluruh Jepang. Edisi Sendai ini adalah salah satu festival Tanabata terbesar di negara ini, dan ini terjadi setiap tahun pada awal Agustus. Perayaan berlangsung di pusat kota Sendai dengan puncaknya adalah pita warna-warni yang dapat mencapai panjang 5m, dirangkai melalui pusat perbelanjaan utama kota. Dekorasi ceria ini dibuat oleh toko-toko lokal, bisnis, sekolah, dan bahkan kelompok masyarakat.
Selain melihat pita indah, ada juga pertunjukan musik, tarian tradisional, penjaja makanan, dan pertunjukan kembang api untuk memulai festival pada malam 5 Agustus. Festival ini secara tradisional dirayakan pada hari ketujuh dari bulan ketujuh 2020, melalui kalender lunar. Ketika Jepang beralih ke kalender matahari, festival pindah ke Agustus dan sekarang diadakan setiap tahun dari 6-8 Agustus, dengan perayaan dimulai pada malam 5 Agustus.
Tokushima Awa Odori, Tokushima
Perayaan tahunan ini berlangsung di Tokushima dan merupakan salah satu festival tari musim panas paling terkenal di Jepang. Setiap tahun, ribuan pengunjung berduyun-duyun ke Tokushima untuk menyaksikan orang-orang yang menari, yang gerakannya berasal dari 400 tahun yang lalu.
Ada perayaan sepanjang hari, tetapi acara utama terjadi di malam hari ketika kelompok-kelompok menari di jalan-jalan di pusat kota Tokushima. Penari disertai dengan alat musik tradisional yang mengatur irama. Wanita umumnya mengenakan yukata berwarna-warni (kimono musim panas) sementara para pria berdandan dengan happi (mantel ringan dengan lengan lurus).
Selain prosesi penari, festival ini juga menampilkan sejumlah panggung untuk pertunjukan kelompok tari profesional. Wisatawan juga bisa bergabung untuk menari. Awa Odori diadakan selama musim obon (ketika arwah almarhum dianggap mengunjungi dunia orang hidup) pada pertengahan Agustus. Ini umumnya diadakan dari 12 hingga 15 Agustus.
Kyoto Gion Matsuri merupakan festival dari abad pertengahan, di mana warga mengarak kendaraan hias yang ditarik dengan prosesi khusus. Foto: @teramachi_bijin
Kyoto Gion Matsuri, Kyoto
Kyoto Gion Matsuri adalah festival tahunan Kuil Yasaka, dengan sejarah sekitar 1.100 tahun yang lalu. Dianggap sebagai salah satu dari tiga festival teratas di Jepang, bersama dengan Kanda Matsuri di Tokyo dan Tenjin Matsuri di Osaka.
Perayaan tersebut berlangsung sepanjang bulan Juli tetapi yang paling penting adalah prosesi dari 33 kendaraan hias besar yang dikenal sebagai yamahoko, yang didorong turun ke jalan-jalan Kyoto. Hampir semua kendaraan hias - atau 29 tepatnya - ditetapkan sebagai warisan budaya benda Jepang.
Karena festival ini berlangsung sebulan penuh, ada sesuatu yang bisa dilihat semua orang selama Anda berada di Kyoto sekitar bulan Juli. Termasuk saat warga dan pengrajin membuat kendaraan hias. Festival ini berlangsung sepanjang bulan Juli, dengan prosesi akbar yang dijadwalkan pada 17 Juli. Ada juga prosesi yang lebih kecil kedua pada 24 Juli.
Tenjin Matsuri, Osaka
Tidak diragukan lagi salah satu festival paling terkenal di Osaka, Tenjin Matsuri juga merupakan salah satu dari tiga perayaan tradisional besar Jepang, bersama dengan Gion Matsuri di Kyoto dan Kanda Matsuri di Tokyo. Tenjin Matsuri terkait dengan Kuil Tenmangu Osaka dan menghormati dewa kuil Sugawara no Michizane, dewa ilmu pengetahuan dan pembelajaran.
Hari pertama festival melihat ritual dilakukan di tanah kuil, sementara hari kedua terdiri dari dua prosesi - satu di darat dan satu di air. Yang pertama memiliki orang-orang berparade di jalanan dengan kostum warna-warni, beberapa berpakaian sebagai karakter, beberapa sebagai penari singa, ditambah beberapa musisi. Dua mikoshi (kuil portabel) juga dibawa melalui jalan-jalan ke Sungai Okawa. Kemudian, di malam hari, tempat pemujaan dimuat ke kapal dan prosesi bergerak ke atas air, dengan perahu khusus yang melayari sungai dan tampilan kembang api.
Prosesi di sepanjang Sungai Okawa menjadikan festival ini unik - Anda dapat menyaksikan dari tepi sungai saat kapal-kapal membawa noh (teater Jepang klasik) dan para pemain bunraku (boneka) berlomba melewatinya. Sungai ini juga dipenuhi kios makanan dan minuman. Festival dijadwalkan untuk 24 dan 25 Juli setiap tahun. Perayaan utama terjadi pada hari kedua, termasuk parade jalanan, prosesi di sungai, serta pertunjukan kembang api.
Festival Karatsu Kunchi, Saga
Festival Karatsu Kunchi berlangsung di kota Karatsu di prefektur Saga, persis di sebelah barat daya Fukuoka. Acara musim gugur ini merayakan musim panen yang melimpah dan menyaksikan kendaraan hias hikiyama yang diarak di jalan-jalan dari Kuil Karatsu sampai ke Pantai Nishino.
Ini jelas merupakan salah satu festival yang lebih fotogenik – kendaraan hias dibuat sangat detail, bisa memakan waktu hingga tiga tahun, bahkan dihiasi dengan emas dan perak. Kendaraan hias ini memiliki tinggi 7 meter dalam bentuk seperti singa, ikan berwarna-warni dan bahkan naga terbang.
Festival ini berlangsung dari 2 hingga 4 November. Jika Anda tidak bisa datang ke festival, Karatsu masih layak dikunjungi. Pasalnya, kendaraan hias tersebut ditampilkan di ruang pameran sepanjang tahun.
Hakata Dontaku Matsuri, Fukuoka
Hakata Dontaku Matsuri di Fukuoka adalah festival terbesar di Jepang selama liburan Minggu Emas di bulan Mei. 30.000 orang mengambil bagian dan festival ini memuncak dalam dua parade besar yang dikenal sebagai Hakata Matsubayashi. Arak-arakan warga bergerak di jalan-jalan Fukuoka.
Patung-patung yang diarak warga dalam Festival Karatsu Kunchi, dibuat secara detail dan dipamerkan sepanjang tahun di museum. Foto: @undone_oszl
Dirayakan selama lebih dari 800 tahun, festival dua hari ini menampilkan penduduk setempat dari Fukuoka dan daerah Kyushu mereka menari di jalanan kota, lengkap dengan marching band. Peserta biasanya mengenakan kostum tradisional yang cerah, dan ada juga enam kendaraan hias besar, yang disebut hana jidosha, yang ditutupi dengan bunga-bunga segar dan didorong melalui prosesi.
Festival ini layak untuk perjalanan ke Fukuoka: selain parade besar, ada pertunjukan live di panggung-panggung di seluruh kota, serta kios makanan dan minuman yang menggiurkan. Jangan lupa acara pinggiran di dekat Pelabuhan Hakata. Festival ini berlangsung pada 3 dan 4 Mei setiap tahun selama liburan Minggu Emas.