Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

Kota Yogyakarta mengusung branding baru sebagai Kota Festival atau city of festival mulai 2024 ini.

20 Maret 2024 | 07.32 WIB

Festival Garis Imajiner di Kaliurang Sleman Yogyakarta (Dok. jogjaprov.go.id)
Perbesar
Festival Garis Imajiner di Kaliurang Sleman Yogyakarta (Dok. jogjaprov.go.id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kota Yogyakarta mengusung citra atau branding baru sebagai Kota Festival atau city of festival mulai 2024 ini. Hal tersebut untuk mendukung pergerakan sektor wisata yang menyasar pasar pasar baru terutama minat khusus di tengah kunjungan wisata reguler selama ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Tujuan branding Kota Festival untuk memperkuat daya tarik wisata," kata
Penjabat Wali Kota Yogya, Singgih Raharjo Selasa 19 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Branding Kota Festival itu akan diikuti langkah Kota Yogyakarta membuka keran seluas-luasnya bagi kalangan komunitas ekonomi kreatif menggelelar berbagai event di Kota Gudeg itu. Event-event yang digencarkan terutama berfokus pada empat bidang, yaitu kuliner, fashion, kriya, dan seni pertunjukan.

"Kami harapkan dengan fokus itu nanti festival secara organik hadir sebagai realisasi dari pertemuan antara potensi dan karakter yang ada di Yogya. Jadi akan ada ekosistem untuk memupuk budaya kreatif agar tercipta komunitas kreatif," kata Singgih.

Ujung tombak Kota Festival ini, mengutamakan para pegiat kreatif yang selama ini intens meramaikan Yogyakarta dengan berbagai event. Dengan adanya branding Kota Festival, Yogyakarta tak akan pernah kehilangan momentum kunjungan wisata dari waktu ke waktu. Sebab, ketika event digelar maka pasar pariwisata akan turut mengikuti. Selain itu, 

Selain itu, melalui Kota Festival Yogyakarta berupaya menggabungkan berbagai kreativitas melalui penyelenggaraan festival yang bervariasi dan penuh warna. "Pariwisata adalah penggerak ekonomi utama Kota Yogya, sehingga kami perlu meningkatkan ekosistem pariwisata melalui berbagai macam inovasi termasuk pengembangan ekonomi kreatif," kata dia.

Tahun 2023 lalu, kunjungan wisata mencapai 7,5 juta orang. Diikuti dengan nilai pertumbuhan ekonomi pariwisata sebesar 14,21 persen, serta meningkatnya lama tinggal wisawatan selama 1,86 hari atau sekitar 22,37 persen.

Situasi itu diikuti raihan skor kepuasan wisatawan terhadap kawasan Tugu, Malioboro dan Kraton atau Gumaton sebesar 85,58 persen. Selain itu Yogyakarta juga menjadi kota pilihan nomor satu masyarakat Indonesia untuk berwisata berdasarkan survei Good Stats 2023. Adapun sektor ekonomi kreatif yang paling berkembang di Yogyakarta terutama kuliner, fashion, kriya, dan seni pertunjukan.

Yunia Pratiwi

Yunia Pratiwi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus