Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bintan –Bintan kini telah menjadi ikon utama wisata di Kepulauan Riau. Dalam beberapa tahun belakangan, namanya naik daun di kalangan pelancong asing, khususnya Malaysia, Singapura, dan Cina, setelah resor-resor mewah di Lagoi dikembangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lagoi pun terkenal menjadi tempat bernaungnya kolam renang terbesar se-Asia Tenggara yang menjadi favorit turis untuk berenang dan olahraga air. Namun, Bintan tak hanya punya Lagoi. Pulau kecil yang tercatat sebagai wilayah terluar ini memiliki beberapa tempat wisata yang bisa dikunjuangi. Bahkan, beberapa di antaranya jarang diketahui. Berikut ini di antaranya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Patung seribu wajah
Disebut juga Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, berada tepat di tengah Kota Tanjung Pinang, ini baru diresmikan pada 2010. Gubernur Provinsi Kepulauan Riau H. Nurdin Basirun sendiri yang meresmikannya.
Vihara ini memiliki daya tarik utama 500 patung Lohan setinggi manusia. Patung itu berbaris menghadap ke sebuah gerbang di vihara tempat sembahyang. Patung Seribu tersebut memiliki roman muka berbeda-beda. Juga bentuk tubuh yang berlainan.
Vihara ini terletak di Jalan Asia Afrika KM 14. Waktu tempuhnya sekitar 20 menit berkendara dari Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
Kawasan wisata di Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, Bintan, Kepulauan Riau, tampak dipenuhi wisatawan asing dari Singapura. (Tempo/Francisca Christy Rosana)
2. Gurun Pasir Busung
Tak usah jauh-jauh ke Timur Tengah untuk mendapatkan foto berlatar gurun pasir yang eksotis. Di Bintan pun ada. Gundukan-gundukan pasir terlihat benar-benar seperti di Sahara Desert atau Gurun Sahara. Konon, gurun pasir ini merupakan bekas tambang yang sudah tidak aktif.
Berlokasi di Raya Busung, Busung, Seri Kuala Lobam, jaraknya lebih-kurang 40 kilometer dari Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah atau waktu tempuhnya berkisar 1 jam.
Matahari terbenam dan langit yang mendung di Pantai Trikora, Bintan, Kepulauan Riau. (Tempo/Francisca Christy Rosana)
3. Pantai Trikora dan Kampung Nelayan Suku Laut
Kawasan wisata yang hampir dilupakan oleh pelancong ketika menyambangi Bintan adalah Pantai Trikora. Pantai ini membentang mulai Pantai Trikora 1 hingga Pantai Trikora 4. Panjang garis pantainya mencapai 25 kilometer.
Di ujung Pantai Trikora, terdapat sebuah perkampungan nelayan yang menjadi tempat bermukimnya Suku Laut. Penduduknya rata-rata menjual ikan segar. Wisatawan bisa datang untuk berbelanja langsung atau sekadar mengobrol dengan penduduk. Dari Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah bisa ditempuh dengan kendaraan waktunya mencapai 1,5 jam.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA