Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

5 Alasan Pantai Pok Tunggal Jadi Favorit Tempat Kemah di Jogja

Pok Tunggal memiliki bibir pantai yang cukup luas. Berbeda dengan pantai-pantai lain di dekatnya.

17 Juni 2018 | 17.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan sedang bersantai di depan tenda yang digelar di Pok Tunggal, Gunungkidul, Yogyakarta. (Tempo/Francisca Christy Rosaba)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta – Pantai Pok Tunggal di Gunungkidul memiliki wajah berbeda dibanding pantai-pantai lain di deretan pantai selatan Yogyakarta. Hampir setiap malam libur atau malam Minggu, di bibir pantai itu, tampak berjajar tenda-tenda dom. Para anak muda rupanya menjadikan lokasi ini tempat favorit untuk berkemah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengapa demikian? Tempo melakukan wewancara kepada sejumlah orang yang pernah berkemah di pantai yang berlokasi di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, ini melalui pesan pendek. Mereka rata-rata pernah menggelar tenda di sana dalam kurun waktu 5 tahun belakangan. Berikut ini sejumlah alasan yang diungkapkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Bentang pasir yang luas dan landai untuk mendirikan tenda

Pok Tunggal memiliki bibir pantai yang cukup luas. Berbeda dengan pantai-pantai lain di dekatnya, lahan di pantai ini landai sehingga nyaman menjadi tempat bernaungnya tenda. “Seperti tanah lapang dan banyak spot untuk mendirikan tenda,” kata Epraim Sitepu (26 tahun), warga Sumatera Utara yang pernah berkemah di Pok Tunggal, saat dihubungi pada Minggu, 15 Juni.

2. Tak perlu repot membawa logistik

Selain lantaran lahannya luas, Epraim mengungkapkan di pantai itu banyak warung yang buka 24 jam. Lokasi warung tak terlalu dekat dengan spot berkemah, tapi masih bisa dijangkau. Untuk yang tak mau repot membawa makanan atau memasak, mereka bisa membelinya sewaktu-waktu di warung tersebut.

3. Terdapat toilet sehingga nyaman untuk pengunjung

Tak cuma warung, menurut pengunjung lain, Beta Mustauda (25 tahun), di sekitar lahan berkemah di Pok Tunggal, tersedia fasilitas toilet umum. Pengunjung dapat memanfaatkannya selama 24 jam. Toilet pun memiliki air yang cukup bersih sehingga nyaman untuk bilas seusai main-main di pantai. “Fasilitasnya bikin kita mudah untuk camping di sana,” ujarnya.

4. Pohon duras yang ikonis

Selain lantaran lapang bibir pantainya dan nyaman fasilitasnya, Nana Kusuma (25 tahun), mengatakan berkemah di Pantai Pok Tunggal terasa istimewa karena “ditemani” pohon duras. Pohon ini memang identik dengan pantai itu. Pohon tersebut meranggas, tapi hidup, dan merupakan pohon satu-satunya yang hidup di tengah-tengah lahan pasir yang lapang.

Di bawah pohon duras merupakan spot paling favorit yang diburu pengunjung untuk mendirikan tenda.

5. Tempat yang pas untuk berburu foto bima sakti

Memotret bima sakti atau milkyway merupakan salah satu alasan para pengunjung bermalam di Pok Tunggal dengan berkemah. Menurut fotografer yang juga jurnalis, Dody Wiraseto, Pok Tunggal adalah tempat yang pas untuk memotret milkyway. Sebab, lokasinya berada jauh dari permukiman dan minim penerangan. Jadi, bila langit cerah, gugusan bintang akan terlihat jelas. “Namun, pastikan lokasi memotretnya jauh dari warung,” ujarnya.

 

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus