Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kupang - United Nations Development Programme atau UNDP bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengajukan proposal Program INFLORES ke Global Enviromental Facility (GEF). Program tersebut untuk konservasi komodo dan ekosistem di sekitarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Global Environmental Facility meminta pemerintah provinsi dan kabupaten menyampaikan surat dukungan terhadap program konservasi ini," kata National Project Coordinator UNDP, Fransiska Sugi saat bertemu Pemerintah Provinsi NTT pada Sabtu, 8 Januari 2022. Menurut dia, GEF telah menyetujui pendanaan sebesar lebih dari USD 6,2 juta atau sekitar Rp 88,7 miliar dalam tempo enam tahun, mulai 2022 hingga 2028.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fransiska menjelaskan, fokus konservasi ini berlangsung di tiga kabupaten yakni Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. "Tiga kabupaten ini merupakan habitat spesies komodo," ujarnya.
Seekor komodo melintas di dekat pengunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. TEMPO/Tony Hartawan
Adapun tiga hal yang jadi fokus program tersebut. Pertama, konservasi yang terintegrasi; kedua, pengembangan ekonomi masyarakat sekitar; dan ketiga, pengembangan pengetahuan dan penelitian tentang komodo serta flora dan fauna di kawasan konservasi komodo.
Wakil Gubernur NTT, Joseph Nae Soi mengatakan, pemerintah provinsi mendukung program konservasi komodo yang dilakukan oleh UNDP. "Kami segera memberikan surat dukungan dan rekomendasi yang dibutuhkan oleh UNDP untuk pelaksanaan program Inflores demi konservasi hewan purbakala komodo dan ekosistem di sekitarnya," ucapnya.
Joseph Nae Soi berharap kolaborasi antara UNDP dengan pemerintah provinsi untuk konservasi tersebut dapat lebih jelas dari sisi pelaksanaannya agar tidak tumpang tindih di lapangan. Dia mempersilakan tim UNDP berkoordinasi dengan instansi teknis untuk merealisasikan program. "Harus jelas pembagian tugasnya. Apa yang dilakukan oleh UNDP dan apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah provinsi untuk keberhasilan program konservasi ini," ujar Joseph.
Baca juga:
Perhatian UNESCO Kepada Taman Nasional Komodo Sudah Sejak 1991
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.