Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pangkalpinang - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar konser musik dengan tema Jazz On The Bridge menyambut malam tahun baru 2018. Para musisi kondang akan tampil di Jembatan Emas Kota Pangkalpinang, 30 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artis nasional yang dijadwalkan tampil, antara lain, Tompi, Rieka Roeslan, Fariz RM, dan Mus Mujiono. “Ini akan memberikan sensasi yang berbeda karena ditampilkan di jembatan emas yang telah menjadi salah satu ikon di Kota Pangkalpinang,” kata Ketua GIPI Babel Johan Ridwan Hasan, Senin, 5 Desember.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Johan berharap perhelatan tersebut menjadi daya tarik sendiri di Bangka Belitung, selain wisata pantainya. Ide menampilkan sesuatu yang berbeda, kata dia, datang dari Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan. Lalu ide itu diwujudkan GIPI dengan menggelar pertunjukan jazz di dekat jembatan tersebut.
“Kami bekerja sama dengan Idang Rasjidi yang merupakan putra daerah kita," ujar Johan.
Johan menegaskan GIPI dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menjadikan event musik jazz ini menjadi agenda tahunan. Tujuannya membangkitkan sektor pariwisata di Bangka Belitung. Johan yakin pertunjukan jazz di sini akan mendapat perhatian besar dari penikmat musik ini di tanah akhir.Musisi kawakan Indonesia, Fariz RM tampil membuka konser Matt Bianco (Mark Reilly) di Istora Senayan, Jakarta, Jumat petang, 1 April 2016. TEMPO/Nurdiansah
Saat ini panitia terus bekerja keras mempersiapkan acara mengingat waktunya telah mepet. Lagipula, "Kita tahu sendiri honor mendatangkan artis saat tahun baru bisa naik berkali lipat. Tapi tidak apa, yang penting acaranya sukses dan membawa pengaruh positif bagi kemajuan pariwisata di Bangka Belitung," ujar Johan.
Idang Rasjidi mengatakan Jazz On The Bridge berbeda dengan konser jazz lainnya, karena digelar di jembatan emas. Ada nilai filosofis yang ingin diambil dalam event tersebut. "Kita ingin musik jazz sebagai jembatan antara yang muda dan tua, jembatan antar budaya dan jembatan dalam bermusik," ujar dia.
Menurut Idang ada sekitar 20 lagu yang akan ditampilkan. Selain menampilkan musisi ibu kota, panggung juga juga akan diisi sejumlah artis dan band lokal dari Bangka Belitung. "Sebagai putra daerah Bangka Belitung, saya ingin membangkitkan industri musik di sini. Harus ada Idang lain dari Bangka Belitung."
Jazz on The Bridge, kata Idang, akan digelar rutin paling tidak tiga tahun berturut. Agar event tersebut bisa menjadi festival dan menarik minat musisi jazz internasional untuk tampil. "Kami ingin event ini berkembang menjadi festival," ujar dia.
Dia berharap pagelaran ini mendapat respon positif masyarakat Bangka Belitung. Untuk itu dia turun langsung membantu persiapan agar event tersebut bisa berjalan dengan sukses.
"Musik jazz bukan cuma untuk golongan berdompet tebal. Perlu diingatkan sejarah lahirnya musik jazz dibuat oleh kaum bawah dan tertindas. Musik jazz bisa dinikmati semua kalangan dan keunggulannya adalah bisa berkolaborasi dengan aliran musik lainnya," ujar dia.
SERVIO MARANDA (Pangkalpinang)
Berita lain:
Libur Akhir Tahun, 10 Hal Penting Sebelum Berburu Tiket Murah
Libur Akhir Tahun, 5 Tip Cermat Memilih Agen Perjalanan
5 Langkah Memilih Buah Durian Enak