Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Cholidi Asadil Alam tiba-tiba meminta maaf dan doa kepada netizen. Permintaan itu ia sampaikan melalui Twitter dan Instagram sejak Jumat, 8 Mei 2020. Ia juga menyertakan foto putrinya, Bahiya Hurun Leyn Cholidiya, yang tengah berjuang hidup dan mati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya memohon maaf kepada anda semuanya. Mohon tolong maafkan saya maupun istri saya. Saat ini anak kami yang pertama, Bahiya sedang di rumah sakit dan sempat dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkaan. Mohon tolong banget, doakan putri kami 'Bahiya' moga segera membaik keadaannya, segera sembuh dan mendapatkan pertolongan Allah SWT," tulisnya pada unggahan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Twitter, ia terus mengabarkan perkembangan kondisi putrinya. "Anak kami Bahiya sempat tidak bernafas beberapa detik, setelah demam tinggi dan kejang subuh tadi, kejadian jam 5 pagi. Saat menggigil dan kejang, saya peluk Bahiya, berhenti kejangnya dan Bahiya diem, kemudian gak bernafas," tulisnya pada Sabtu, 9 Mei 2020.
Cholidi Asadil Alam. Foto/Instagram/mcholidi89
Cholidi yang melejit berkat film Ketika Cinta Bertasbih bersama Oki Setiana Dewi ini kemudian mengabarkan putrinya sudah keluar dari masa kritis. "Terima kasih banyak atas doa dan perhatian sobat Twitter semuanya. Alhamdulillah Bahiya anak kami tertolong, sempat tidak bernafas beberapa detik subuh tadi setelah demam tinggi dan kejang," cuitnya.
Ia menuturkan kronologi Bahiya terserang demam tinggi dan sempat hilang napas itu. "Kami sangat panik, saya menangis, istri saya menangis. seluruh rumah kami histeris. Menjerit, teriak: Ya Allah, Bahiya," tulisnya.
Tangisan itu terdengar hingga tetangga berdatangan. Menurut Cholidi, Bahiya selanjutnya ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. "Di perjalanan, saya gak berani lihat anak saya sendiri yang dipangku istri, saya gak tahu Bahiya masih hidup atau tidak," ujarnya.
Setelah mendapatkan pertolongan pertama, Cholidi sempat membawa Bahiya pulang. "Tapi di perjalanan, Bahiya diare parah. Sampai rumah kami bersihkan badannya. Tapi sejam kemudian, panasnya naik lagi," katanya. Cholidi dan istrinya, Arshinta Fitri Diyani selanjutnya membawa Bahiya ke rumah sakit ibu dan anak. Dokter memutuskan putri sulung Cholidi harus dirawat.
"Saat ini Bahiya di rumah sakit. Saya gak tidur menjaga Bahiya, gantian dengan istri saya. Kami pantau terus Bahiya, kami sangat takut kejang lagi," ujarnya.