Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi pariwisata, Atourin mengadakan tur virtual menjelajahi destinasi wisata Indonesia selama pandemi virus corona (Covid-19). Atourin telah mengadakan dua kali tur virtual, Natuna dan Sumba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atourin berencana mengadakan tur virtual selanjutnya, Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta, pada, Sabtu, 16 Mei, "Mereka (pemandu wisata) tetap bisa melakukan pekerjaan walaupun secara virtual," kata Co-Founder Atourin, Benarivo Triadi Putra, kepada TEMPO, Minggu, 10 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tur virtual tersebut melibatkan para pemandu wisata yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan. Para pemandu yang ikut dalam pelatihan tur virtual telah memiliki sertifikasi. Pelatihan tur virtual telah diadakan dua kali, pada 25 April dan 9 Mei.
Dalam tur virtual, layar ponsel atau komputer menampilkan gambar pemandangan laut. Ketika pandangan bergeser tampak pemandangan Gunung Ranai. "Kita sekarang berada di Batu Datar," kata Arief Naen, pemandu tur virtual Natuna yang juga warga setempat.
Arief menceritakan tentang titik lokasi yang cukup tinggi untuk memandang wilayah Ranai. "Kita bisa melihat pemandangan Ranai dan laut, pantai yang mengelilingi Natuna," tuturnya saat tur virtual, pada Sabtu, 2 Mei.
Embung Nglanggeran yang masuk dalam kawasan ekowisata Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, 10 Februari 2017. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan petani pada saat musim kemarau. TEMPO/Pius Erlangga
Ia menjelaskan, Ranai adalah sebuah kota kecil yang berada di daerah pesisir. "Jika datang ke Natuna, dominan suasana pantai dan laut. Keunikan Natuna, karena memiliki objek wisata bebatuan granit yang sangat banyak dan besar di sepanjang pantai," tuturnya.
Tur virtual lanjutan yang diadakan Atourin adalah Sumba, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat, 8 Mei. Peserta dapat menyaksikan sebuah kawasan perairan, yang dikelilingi pepohonan. Layar menampilkan pemandangan Danau Weekuri di Sumba Barat Daya.
"Danau Weekuri ini adalah obyek wisata pertama kami," kata Kepala Desa Tebara, Marthen Bira, selaku pemandu wisata untuk tur virtual Sumba. "Ini laguna yang airnya bersambung dengan pantai."
Marthen bercerita tentang laguna itu yang diminati pelancong sebagai tujuan wisata alam. "Kita bisa turun mandi, untuk anak kecil juga aman. Danau Weekuri ini airnya jernih," tuturnya.
Setelah Danau Weekuri, melalui tampilan pemetaan bergerak menuju Kampung Adat Ratenggaro. Suasana di kampung itu menampilkan pemandangan rumah-rumah adat. Marthen mengatakan, ketika menuju Ratenggaro juga melewati beberapa kampung adat.
"Ada kuburan batu megalitikum di depan rumah, ini agak aneh bagi orang yang baru pertama kali datang ke Sumba. Ada kuburan di depan rumah," tuturnya.
Danau Weekuri ini berada di Pulau Sumba, NTT. Danau dengan air warna biru muda ini, salah satu objek wisata yang dekat dengan Resor Nihi Sumba. (Instagram @nihisumba)
Menurut Benarivo ada peningkatan minat peserta tur virtual. "Tur virtual Natuna, 48 orang," katanya. Adapun tur virtual Sumba jumlah peserta mencapai 131 orang.
Peserta yang ikut tur virtual itu membayar, Rp 50 ribu untuk dua orang. Sedangkan untuk lima orang, Rp 100 ribu.