Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung berencana menggelar kembali Festival Asia Afrika pada 29 Juli 2023. Selain bakal menutup ruas Jalan Asia-Afrika, Museum Konferensi Asia Afrika juga bakal ditutup dari kunjungan publik. “Museum kami tutup sementara untuk memfokuskan ke agenda festival,” kata Kepala Museum Konferensi Asia Afrika Dahlia Kusuma Dewi, Senin, 24 Juli 2023.
Jalan ke Lokasi Festival Asia Afrika Ditutup
Festival Asia Afrika yang berupa karnaval atau parade di sepanjang jalan bersejarah di Kota Bandung itu sempat terhenti tiga tahun selama pandemi Covid-19 berlangsung. Kini acara itu akan diadakan kembali sambil menutup jalan di lokasi acara dan beberapa ruas sekitarnya. Tujuan festival untuk mengenalkan kembali peristiwa Konferensi Asia Afrika yang pernah terjadi di Bandung pada 18-24 April 1955.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dahlia, pihaknya ikut mendukung acara festival tersebut. Kementerian Luar Negeri termasuk Museum KAA antara lain menyampaikan undangan kepada para Duta Besar negara Asia-Afrika yang berada di Jakarta. “Juga bantuan teknis lainnya seperti keperluan penyediaan bendera-bendera negara-negara Asia Afrika,” ujarnya.
Museum Konferensi Asia Afrika Tetap Bisa Diakses Tamu Penting
Walaupun ditutup dari kunjungan publik, Museum Konferensi Asia Afrika bisa diakses oleh para tamu penting seperti Duta Besar yang ingin mampir. Menurut Dahlia, Museum KAA akan dibuka kembali secara normal sehari setelah festival yaitu Ahad 30 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak penyelenggara festival kini tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait rencana penutupan dan pengalihan arus lalu lintas. Gelaran festival dijadwalkan mulai dari pukul 14.00 hingga 18.00 WIB. Adapun peserta acara festival bakal melibatkan belasan komunitas dengan jumlah ratusan orang.
Mereka akan memakai kostum yang mewakili negara-negara Asia Afrika peserta konferensi. Selain itu akan ada partisipasi lain dari beberapa daerah dan negara luar.
Konferensi Asia Afrika 1955 yang dipimpin Ali Sastroamidjojo berlangsung di Gedung Merdeka Bandung dengan jumlah peserta dari 29 negara. Hasil pertemuan konferensi itu dirumuskan dalam sepuluh poin yang dikenal sebagai Dasasila Bandung. Isinya antara lain, menghormati hak-hak dasar manusia, kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa, serta mengakui persamaan semua suku juga bangsa baik yang besar maupun kecil.