Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona yang mematikan, benar-benar membelenggu Cina, memaksa jutaan orang untuk berdiam diri di rumah, menghindari tempat-tempat umum meskipun pada jam sibuk sekalupun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat banyak bisnis tetap tutup, beberapa museum paling populer di Cina memindahkan pameran mereka ke tempat baru untuk dinikmati: dunia maya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah ini dilakukan karena jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi terus meningkat. Menurut CNN, Museum Istana di Kota Terlarang di Beijing membuat galeri virtual, agar dapat dilihat oleh wisatawan yang tidak dapat melihatnya secara langsung.
Seturut Majalah Travel and Leisure, Kota Terlarang merayakan ulang tahunnya yang ke-600 tahun ini, tetapi mengatakan pada 23 Januari bahwa istana itu ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut karena virus corona yang menular.
Demikian pula, Nanjing Massacre Memorial Hall juga menawarkan kesempatan untuk berjalan-jalan di sekitar fasilitas museum, seperti halnya fungsi Google Street View.
Beberapa pameran hanya dapat dilihat di situs web Administrasi Warisan Budaya Nasional, yang menampilkan 100 pameran secara online melalui sepasang situs web pemerintah: www.dpm.org.cn dan www.ncha.gov.cn.
Menurut CNN, Administrasi Warisan Budaya Nasional Cina pada bulan Januari mengatakan bahwa pihaknya mendorong museum dan institusi warisan budaya di seluruh negeri untuk memanfaatkan sumber daya digital yang ada, dan meluncurkan pameran online yang memberikan publik layanan online yang aman dan nyaman.