Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Bukan Pemakai, Komedian Mongol Stres Pahami Orang yang Mengkonsumsi Ganja

Menurut Mongol Stres, karena konsumsi bersama-sama ini, tidak mungkin orang mencuri untuk membeli ganja.

24 Juni 2021 | 18.35 WIB

Stand Up Comedian Mongol Stres dengan gaya khas campuran Mongolian dan Manado tampil mengocok perut penonton yang menyaksikan ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta, 19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Stand Up Comedian Mongol Stres dengan gaya khas campuran Mongolian dan Manado tampil mengocok perut penonton yang menyaksikan ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta, 19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komedian Mongol Stres, menyebut banyak penilaian salah tentang orang yang mengkonsumsi ganja. Meski mengaku tidak menyetujui pemakaian ganja ini, namun ia bisa memahami kenapa orang mengkonsumsinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ada beberapa orang mengkonsuminya untuk menenangkan diri, karena efeknya bikin santai selama 1-3 jam ke depan. Setidaknya punya masalah berat, enggak jadi bunuh diri atau depresi,” ujar Mongol saat menjadi tamu podcast Deddy Corbuzier, Kamis, 24 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mongol juga menyebut tidak setuju jika pemakai ganja akan mencuri untuk membeli ganja. Menurut dia, ganja biasanya dikonsumsi beramai-ramai. “Ngeganja enggak mungkin juga over dosis, orang cuman selinting rame-rame,” ujarnya lagi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, Desember 2020, memutuskan untuk menghapuskan ganja dari daftar narkotika atau obat terlarang paling berbahaya di dunia. Keputusan ini untuk mengantisipasi, sekaligus membuka jalan bagi perluasan penelitian ganja dan penggunaan medis.

Komedian Mongol Stres. TEMPO/Nurdiansah

Keputusan ini diambil setelah dilakukan pemungutan suara oleh Komisi Obat Narkotika, yang berbasis di Wina dan berisi 53 negara anggota. Komisi ini mempertimbangkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tentang reklasifikasi ganja dan turunannya.

Menurut Mongol, karena konsumsi bersama-sama ini, tidak mungkin orang mencuri untuk membeli ganja. Efek menenangkan itulah, orang yang mengkonsumi ganja, biasanya tidak bisa berbuat apa-apa. “Kalau abis dapat, enggak akan kemana-mana, diam saja di pojokan, senyum,” ujar pria yang bermain dalam film Comic 8.

Ia sendiri pernah mengkonsumsi ganja, di awal-awal perantauannya di Jakarta. Saat itu, ia merasa ditinggalkan oleh teman-temannya yang sama-sama berasal dari Manado. “Dulu dikasih teman, kirain rokok biasa, karena saya dari Manado suku Sanger masih ada rokok linting,” ujar Mongol.

Mongol Stres ingat, dirinya pernah diajak membahas soal legalisasi ganja di tahun 2011. Buatnya, ganja legal digunakan asal untuk pengobatan medis. “Saya sudah tidak mengkonumsi sejak 2002, gara-gara anak  dan sudah punya bini. Kembali ke jalan yang benar,” ujar Mongol.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus