Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Cerita Subiyanto Bersepeda Keliling Indonesia, 18 Bulan Bermodal Rp 125 Ribu

Perjalanan keliling Indonesia Subiyanto dimulai pada 13 Agustus 2020 dengan bermodal uang Rp 125 ribu.

24 Februari 2022 | 06.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Subiyanto berfoto dengan sepedanya berlatar belakang Monumen Nol KM di Merauke. ANTARA/Dokumen Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Subiyanto, warga Kampung Legoksari, Kelurahan Temanggung II Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini menyelesaikan perjalanannya keliling Indonesia dengan bersepeda. Selama 18 bulan, pria 56 tahun ini mengayuh sepeda dan singgah di berbagai wilayah nusantara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan Subiyanto dimulai pada 13 Agustus 2020 dengan bermodal uang Rp 125 ribu. Berangkat dari Temanggung, Subiyanto bertekad mengayuh sepeda berkeliling Nusantara untuk mengenal suku bangsa, daerah wisata dan keindahan wilayah Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Alam Indonesia indah dan warganya ramah, rukun, dan penuh kepedulian terhadap sesama," kata Subiyanto setelah menyelesaikan gowes keliling Nusantara dan tiba di Temanggung, Selasa, 23 Februari 2022.

Pria lajang yang hobi olahraga ini menuturkan perjalanannya dimulai dari Temanggung menuju Jakarta dan Serang melalui jalur pantai utara atau pantura. Ia menyusuri bagian barat Indonesia dengan menyeberang ke Lampung menuju Bengkulu, Padang, Banda Aceh dan Sabang di Pulau Weh.

Subiyanto kemudian singgah di Medan, Pekan Baru, Jambi dan Palembang sebelum kembali ke Jakarta dan menuji timur Indonesia. Ia menuju Semarang dan Surabaya, selanjutnya menyeberang naik kapal ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan kemudian gowes menuju Palangkaraya, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Tanjung Selor dan Tarakan.

Dari Kalimantan, mantan atlet tinju ini menyeberang ke Sulawesi menuju Toli-Toli, Sulawesi Tengah, Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, Makassar, Toraja, Poso, Luwuk, Kendarai, Bau-Bau Pulau Buton kemudian menyeberang ke Ambon menuju Ternate, Tidore, Halamahera Sorong, Papua, Manokwari, Jayapura dan Merauke.

"Saya berhasil ke titik nol kilometer di Merauke atau perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini," kata Subiyanto.

Selama perjalanan, banyak hal yang dialami Subiyanto, termasuk saat sepedanya mengalami kerusakan. Misalnya saat di Ternate, sepeda yang dikendarainya patah di bagian kerangkanya.

"Alhamdulillah ada yang berbaik hati, saya diberi sepeda untuk melanjutkan perjalanan oleh komunitas 'Gamalama Bicycle Club Ternate'," kata Subiyanto.

Ia juga mengaku mendapat pertolongan dari banyak orang yang ditemuinya selama perjalanan, baik dari komunitas sepeda ontel, komunitas sepeda motor, Polri, TNI, pemda setempat dan orang-orang Indonesia lainnya yang baru dikenalnya. "Kadang saya ditolong saat sepeda rusak, diajak makan, bahkan sempat difasilitasi tidur di hotel. Ketika di Papua dari Jayapura ke Merauke dengan alasan keamanan naik Hercules yang difasilitasi TNI," kata Subiyanto.

Dalam perjalanan keliling Indonesia, pria yang belum lulus SMP ini hanya berbekal KTP dan buku atlas tanpa surat pengantar perjalanan dari kepolisian atau pemerintah daerah. Namun, dia mendapat 32 piagam dari sejumlah kota yang disinggahinya, antara lain diberikan dari komunitas sepeda, komunitas sepeda motor dan pejabat setempat.

Keponakan Subiyanto, Emi Kusyamah, mengatakan selama pamannya keliling Indonesia, ia menerima kiriman foto atau video dari komunitas sepeda atau lainnya yang tengah bersama pamannya. "Ada kiriman dari Bengkulu, Aceh, Kalimantan, Sulawesi dan Papua termasuk di titik nol. Mereka mengirim foto atau video ke HP saya karena paman hanya membawa HP jadul yang tidak bisa untuk memotret," ujarnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus