Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Cina Bebaskan Visa untuk Wisatawan Indonesia ke Kota Ini

Rombongan turis, minimal dua orang, dari Indonesia dan negara ASEAN lain dapat masuk dan keluar Cina tanpa visa hingga enam hari.

12 Februari 2025 | 10.00 WIB

Ilustrasi Visa Schengen (Freepik.com)
Perbesar
Ilustrasi Visa Schengen (Freepik.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mengumumkan kebijakan bebas visa baru untuk rombongan wisata ASEAN yang mengunjungi Xishuangbanna, wilayah provinsi Yunnan yang terkenal karena budaya etnisnya yang unik, mulai 10 Februari 2025. Kebijakan tersebut ditujukan untuk meningkatkan pariwisata dan memperkuat kemitraan strategis Cina - ASEAN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dengan kebijakan ini, rombongan turis yang terdiri dari sedikitnya dua wisatawan dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei, Vietnam, Laos, Filipina, Myanmar, dan Kamboja dapat masuk dan keluar Cina tanpa visa hingga enam hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Administrasi Imigrasi Nasional (NIA) mengumumkan bahwa kebijakan ini berlaku untuk rombongan wisata yang bepergian dengan agen perjalanan Cina dan masuk dan keluar negara tersebut bersama-sama. NIA menyatakan bahwa rombongan wisata dapat masuk melalui Bandara Internasional Xishuangbanna Gasa, pelabuhan kereta api Mohan, dan pelabuhan Jalan Raya Mohan.

Tren Bebas Visa Cina

Akses bebas visa ke Xishuangbanna ini mengikuti tren pelonggaran pembatasan visa oleh Cina untuk mendorong pariwisata. Negara tersebut saat ini memiliki pengecualian visa bersama dengan 25 negara, kebijakan bebas visa unilateral dengan 38 negara, dan kebijakan bebas visa transit dengan 54 negara.

Pada 2024 lalu, Cina menandatanganan perjanjian pembebasan visa bersama antara dengan Thailand. Belum lama ini, negara itu juga sepakat untuk melanjutkan penerbangan langsung dan memfasilitasi Kailash Mansarovar Yatra untuk mempromosikan pariwisata antara kedua negara.

Selain meningkatkan pertukaran antarmasyarakat, kebijakan bebas visa baru ini juga kemungkinan akan mendorong kerja sama ekonomi di wilayah perbatasan antara Cina dan negara-negara ASEAN, kata Gu.

Pada akhir tahun 2024, Cina mengumumkan pelonggaran signifikan terhadap kebijakan transit bebas visanya, memperpanjang masa tinggal yang diizinkan bagi pelancong asing yang memenuhi syarat dari yang semula 72 dan 144 jam menjadi 240 jam, atau 10 hari, menurut Kantor Berita Xinhua.

Selama liburan Festival Musim Semi, terdapat 501 juta perjalanan domestik, yang menandai peningkatan sebesar 5,9 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini sebagian besar dapat dikaitkan dengan program pembebasan visa Cina.

TRAVEL AND LEISURE | GLOBAL TIMES

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan bergabung dengan redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus