Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Sipil Dublin pada Jumat, 22 November 2024 menjatuhkan vonis terhadap petarung seni bela diri campuran (MMA), Conor McGregor. Ia dinyatakan bertanggung jawab atas pelecehan seksual terhadap Nikita Hand pada 2018 di penthouse sebuah hotel di Dublin. Juri memutuskan McGregor harus membayar ganti rugi sebesar 250.000 euro, atau sekitar Rp 4,2 miliar.
Awal Mula Gugatan terhadap McGregor
Kasus ini bermula dari tuduhan yang diajukan Nikita atas insiden pelecehan seksual yang diduga terjadi setelah keduanya bertemu di Hotel Beacon. Sebelumnya, McGregor telah menjadi subjek investigasi kriminal di Irlandia, tapi tidak dikenai dakwaan oleh jaksa. Keputusan pengadilan sipil ini memunculkan kembali perhatian publik terhadap kasus yang sempat meredup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan The New York Times, setelah vonis dibacakan, Nikita, dengan tangan gemetar, berbicara di luar gedung pengadilan. "Saya berharap putusan ini memberikan pesan kepada para korban pelecehan seksual untuk berbicara. Kamu memiliki suara," ujarnya.
Kronologi Kasus yang Menyeret McGregor
Berdasarkan dokumen pengadilan, peristiwa tersebut bermula dari percakapan di Instagram antara McGregor dan Nikita. Malam itu, pda 9 Desember 2018, seorang pengemudi menjemput Nikita dari sebuah pesta dan membawanya ke hotel atas permintaan McGregor. Dalam perjalanan, ia menggunakan kokain, sebagaimana diakui dalam gugatan. Sesampainya di penthouse, McGregor diduga menyerang Nikita secara seksual setelah mencekiknya sebanyak tiga kali hingga ia berhenti melawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam persidangan, pengacara McGregor menyatakan hubungan seksual itu berlangsung atas dasar suka sama suka. McGregor sendiri bersaksi selama persidangan, tetap menyangkal semua tuduhan pelecehan. Pengacaranya, Remy Farrell, meminta juri untuk mengesampingkan pandangan pribadi terhadap McGregor dan fokus pada bukti yang ada. Mereka menunjukkan rekaman video yang memperlihatkan McGregor dan Nikita meninggalkan hotel. "Dia terlihat bahagia," ujar Remy.
Namun, keterangan itu dibantah dengan bukti medis yang menunjukkan luka lebam di tubuh Nikita dan hasil pemeriksaan di rumah sakit yang menguatkan klaimnya. Ia merinci, setelah kejadian, ia diperiksa di unit perawatan pelecehan seksual di rumah sakit. Dokter menemukan tampon yang tersekat di bagian atas vaginanya serta memar di empat anggota tubuh dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Nikita juga mengklaim bahwa seorang pria lain, James Lawrence, turut melakukan pelecehan seksual terhadapnya di lokasi yang sama. Namun, juri menyatakan James tidak bertanggung jawab atas tuduhan tersebut.
Setelah putusan pengadilan, McGregor menyatakan kekecewaannya melalui cuitan di X pada Jumat lalu. "Saya kecewa juri tidak mendengar seluruh bukti," tulisnya. Ia juga menegaskan bahwa akan mengajukan banding. Dalam unggahan yang sama, McGregor menyebut bahwa saat ini ia fokus pada keluarganya dan masa depannya.
Karier dan Kontroversi McGregor
Conor McGregor dikenal sebagai bintang di dunia MMA. Dengan julukan 'Notorious' ia berperan besar dalam mempopulerkan UFC secara global. Namun, ketenarannya diiringi dengan berbagai kontroversi. Putusan pengadilan sipil ini menambah daftar panjang masalah hukum McGregor dan memunculkan tekanan baru terhadap jaksa untuk meninjau kembali kasus ini.
McGregor dikenal sering terlibat keributan, baik di dalam maupun di luar arena. Pada 2019, ia mengaku bersalah atas tindakan kekerasan setelah memukul seorang pria di sebuah bar. Setahun sebelumnya, ia dijatuhi masa percobaan di New York setelah melempar troli ke arah bus. Namun McGregor terus menikmati popularitas dan keuntungan finansial, termasuk penampilannya dalam film Road House bersama Jake Gyllenhaal tahun ini.
THE NEW YORK TIMES | TMZ | PEOPLE
Pilihan Editor: Bintang MMA Conor McGregor Akan Terus Kejar Peluang Akting Setelah Bintangi Road House