Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kepahiang - Satu bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanium) di Taman Konservasi Bunga bangkai Kepahiang, Bengkulu diperkirakan akan mekar sempurna saat libur Natal 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini kesempatan yang bagus bagi siapa saja untuk mengisi liburan dengan mengunjungi bunga BangkaI tersebut. "Pengunjung dapat menghabiskan waktu liburan itu dengan melihat, belajar dan berinteraksi dengan bunga terbesar di Planet Bumi ini secara langsung," kata salah satu petugas Taman Konservasi Bunga Bangkai, Zulzum Dihamzal di Kepahiang, Rabu, 5/12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taman Konservasi Bunga Bangkai Kepahiang dapaT dicapai dari pusat kota Bengkulu berkendaraan bermotor denga waktu tempuh selama satu jam. Taman ini persisnya ada di Desa Tebat Monok di Kabupaten Kepahiang.
"Lokasinya berada persis di sisi jalan raya. Dari parkiran kendaraan, pengunjung dapat langsung melihat bunga ini. Kalau mau lebih dekat dan mencium aroma busuk, maka harus menuruni beberapa anak tangga menuju penangkaran," kata Zulzum.
Selain bunga bangkai, taman konservasi yang berada di sebelah kawasan hutan lindung Bukit Daun itu juga ditumbuhi inang bunga Rafflesia arnoldii yang juga merupakan bunga endemik Sumatera.Bunga Rafflesia berkembang dalam kurun waktu tertentu. Keberadaannya seakan tersembunyi selama berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya. Bunga langka ini hanya mekar selama seminggu. TEMPO/Iqbal Lubis
Pada sepanjang tahun depan taman ini bakala lebih meriah. Karena, menurut Zulzum, diperkiakan 30 bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas akan mekar pada saat itu. "Kami menemukan ada sekitar 30 bunga bangkai yang telah melewati fase vegetatif dan akan segera mekar sepanjang 2019 mendatang."
Dia menjelaskan, bunga bangkai mengalami dua fase dalam siklus hidupnya yang muncul secara bergantian, yaitu fase vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Selama fase vegetatif itulah muncul batang tunggal dan daun mirip pohon pepaya yang tumbuh selama sekitar dua tahun.
"Jika fase vegetatif itu selesai, maka pohon dan daun akan membusuk, lalu tumbuh bunga bangkai dari umbi yang terkubur di dalam tanah. Berat umbi bunga ini dapat mencapai 100 kilogram yang berfungsi sebagai cadangan makanan selama bunga mekar," katanya menjelaskan.
Amorphophallus titanum merupakan bunga majemuk terbesar di dunia yang tingginya dapat mencapai 2,5 meter dan lebar kuntum 1,5 meter. Sedangkan Ammorphophallus gigas merupakan bunga majemuk tertinggi di dunia yang dapat mencapai lebih dari 4 meter, namun memiliki kuntum kecil.
"Kedua jenis bunga bangkai ini adalah endemik Pulau Sumatera yang langka. Karena itu, kami terus merawat bunga-bunga ini secara baik agar terhindar dari ancaman gagal mekar," ujar Zulzum.
ANTARA