Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Di Pingxi Taiwan, Turis Mengenal Tradisi Membuat Lampion

Kota Lampion, Pingxi di Taiwan mempunyai kawasan kota tua yang menarik ditelusuri. Jangan lewatkan kesempatan menerbangkan lampion.

17 November 2018 | 12.00 WIB

Sebagai kota lampion, oleh-oleh berupa lampion mini pun banyak ditemukan di sepanjang jalan di Pingxi Old Street, PIngxi, New Taipei City, Taiwan. Tempo/Rita Nariswari
Perbesar
Sebagai kota lampion, oleh-oleh berupa lampion mini pun banyak ditemukan di sepanjang jalan di Pingxi Old Street, PIngxi, New Taipei City, Taiwan. Tempo/Rita Nariswari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pingxi Old Street berada di Distrik Pingxi, termasuk dalam wilayah New Taipei City. Jadi dari ibukota Taipei terbilang tak terlalu jauh. Bisa dicapai dengan kendaraan roda empat dalam 45-60 menit. Namun, paling menarik adalah dengan kereta api sehingga bisa turun dan menyimak stasiun dengan suasana jadul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kawasan kota tua ini berada di daerah perbukitan, sehingga tak hanya menawarkan keunikan karena ditata masa 1930-1940 tapi juga kesejukan. Jalan berbatu dan toko-toko kecil sederhana dengan jajanan lawas. Dari permen, bakpao, teh, dan aneka kue. Tentunya yang paling khas adalah toko lampion.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Suasana jalan lawas dengan toko-toko jadul di Pingxi Old Street, Distrik Pingxi, New Taipei City, Taiwan. (travel.taipei)

Kawasan ini paling dikenal dengan kreasi lampionnya, bahkan termasuk destinasi yang ketika Tahun Baru Imlek. Karena pada saat itulah warga Taiwan berlomba menerbangkan lampion kertas ke udara. Dikenal sebagai Pingxi Sky Lantern Festival.

Bahkan sebelum memasuki kawasan kota tua ini, bila datang dengan kendaraan roda empat wisatawan akan menemukan kantor polisi berbentuk lampion di sisi kiri bila dari arah Taipei. Dinding lampion itu ternyata juga menjadi layar pertunjukan yang tentu berkisah tentang lampion. Gambar yang berganti dan warna-warni lampu membuat saya terkesima meski berlangsung hanya sekitar 15 menit. Benar-benar kreatif!

Nah, di toko lampion, ada lampion mini yang dijadikan gantungan kunci dan ada pula lampion lebih besar untuk kap lampu untuk oleh-oleh. Dibuat dari kain bercorak kembang sehingga terlihat manis. Namun, ada juga lampion sungguhan yang diterbangkan. Bahkan bisa dibuat sendiri.

Wisatawan menerbangkan lampion setelah membuatnya dan menuliskan kata-kata harapan pada lampion di Pingxi, New Taipei City, Taiwan. Tempo/Rita Nariswari

Dengan dipandu pemilik gerai, wisatawan bisa menempel kertas yang sudah disiapkan sehingga berbentuk lampion. Kemudian, kerangka kayu bulat ditempelkan di bagian bawah. Sebelum diterbangkan, saatnya untuk menuliskan harapan pada tahun ini. “Ditulis semua harapan terbaik dan ketika lampion diterbangkan, orang pun berkeyakinan harapan tersebut akan terwujud,” kata pemilik toko. Sebuah doa untuk tahun depan tentunya.

Di bagian bawah, selain lingkaran kayu, ada kawat-kawat yang jadi penahan tempat menyelipkan kertas-kertas minyak. Kemudian, dibakar sehingga lampion bisa membumbung tinggi. Di tengah udara dingin, di jalan tua yang sempit, saatnya pun tiba. Saya memegang dua ujung lampion, sedangkan rekan lain memegang dua ujung yang berbeda. Lantas, kertas minyak pun diberi api dan dalam hitung tiga, genggaman pun dilepas. Lampion membumbung tinggi membawa mimpi dan harapan.

Baca Juga: 

Tradisi membuat dan menerbangkan lampion disebutkan sudah dikenal pada 220-265 sebelum Masehi di Cina dan pada abad ke-19 dan kemudian dibawa juga ke Taiwan dan melekat pada masyarakat. Dan hari ke-15 pada Tahun Baru Cina menjadi saat yang dinanti-nanti karena puncak perayaan Imlek ini pun menjadi pergelaran Festival Lampion.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus