Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Di Sumut, Obor Asian Games Menginap di Rumah Pengasingan Soekarno

Api abadi Asian Games 2018 yang baru saja menyelesaikan prosesi kirab obor di Banda Aceh tiba di Kabupaten Simalungun, Sumateta Utara.

1 Agustus 2018 | 08.15 WIB

Atlet pencak silat asal Bulukumba Selvi (kiri) bersama Artis Mario Lawata membawa obor Asian Games 2018 menggunakan perahu di pusat pelabuhan ikan (PPI) Tanah Beru, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Sabtu, 28 Juli 2018. Pawai obor Asian Games di Kabupaten Bulukumba menggunakan kapal pinisi menuju ke tempat wisata Pantai Bira. ANTARA
Perbesar
Atlet pencak silat asal Bulukumba Selvi (kiri) bersama Artis Mario Lawata membawa obor Asian Games 2018 menggunakan perahu di pusat pelabuhan ikan (PPI) Tanah Beru, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Sabtu, 28 Juli 2018. Pawai obor Asian Games di Kabupaten Bulukumba menggunakan kapal pinisi menuju ke tempat wisata Pantai Bira. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Simalungun - Api abadi Asian Games 2018 yang baru saja menyelesaikan prosesi kirab obor di Banda Aceh tiba di Kabupaten Simalungun, Sumateta Utara, pada Selasa larut malam, 31/7.

Api abadi yang diambil dari India lalu disatukan dengan api abadi dari Mrapen itu diinapkan terlebih dahulu di rumah pengasingan Bung Karno di Parapat, Danau Toba. Pada hari ini, obor Asian Games akan dikirabkan di berbagai titik di sekitar danau.

Saat tiba api Asian Games itu diserahterimakan oleh Direktur Ticketing Panitia Asian Games Indonesia 2018 (INASGOC) Sarman Simanjorang serta Direktur Upacara Pembukaan dan Penutupan INASGOC Herty Paulina Purba --keduanya adalah putra daerah Sumut-- kepada Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Api itu lantas disulutkan ke mini cauldron yang terletak di pelataran depan pintu utama Rumah Pengasingan Bung Karno.

Rumah Pengasingan Bung Karno dipilih sebagai tempat bermalam api abadi Asian Games karena memiliki nilai bersejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia. Sang Proklamator itu diasingkan di sini bersama Sjahrir dan Agus Salim pada 1948 selama lebih kurang dua bulan.

"Kita menyambut gembira kirab obor Asian Games ini, besok (hari ini, red) akan kita arak-arak obor ini bersama masyarakat," kata Wabup Simalungun Amran Saragih selepas menyulut mini cauldron.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus