Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Dokter Tirta, Influencer yang Bantu Penyadaran Wabah Corona

Dokter Tirta disarankan dosennya untuk memberikan edukasi ke masyarakat terkait virus corona.

22 Maret 2020 | 13.38 WIB

Dr. Tirta, influencer, dokter, dan pengusaha sepatu lokal memberi keterangan soal undangan BNPB. Instagram.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Dr. Tirta, influencer, dokter, dan pengusaha sepatu lokal memberi keterangan soal undangan BNPB. Instagram.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Nama dokter Tirta tiba-tiba terangkat setelah ia menjadi salah satu influencer yang dipanggil Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ia dipanggil untuk membahas soal penanganan Covid-19 di Indonesia pada Jumat, 20 Maret 2020. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pria bertato di lengan kirinya itu bernama lengkap Tirta Mandira Hudhi atau Cipeng. Selain seorang dokter ia juga menjadi wirausahawan dan Youtuber. Ia memiliki beberapa brand sneakers lokal, salah satunya Compass yang lagi diminati anak-anak milenial dan generasi Z. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Karenanya, Tirta kesal saat ia disebut diundang BNPB sebagai influencer dan mendapatkan uang dari acara itu. ""Kami tidak dibayar sepeserpun untuk ini, dan kami rapat dalam keadaan darurat, dan tetap menjaga jarak," tulisnya di Instagram pada Jumat, 20 Maret 2020.

Dr. Tirta, influencer, dokter, dan pengusaha sepatu lokal memberi keterangan soal undangan BNPB. Instagram.com

Malah, kata dia, undangan itu untuk membahas soal alokasi donasi yang dilakukan oleh para influencer supaya tepat sasaran. "Jadi terjadi sinergi antara @bnpb_indonesia sebagai pemegang kendali gugus corona, dan kami influencer membantu donasi agar tepat sasaran," tulisnya.

Tirta memiliki kepedulian tinggi terhadap wabah corona. Ia merasa terpanggil jiwa kedokterannya saat Indonesia tengah melawan virus yang menyerang sistem imunitas dan pernapasan manusia itu.

Namun Tirta sudah setahun tidak melakukan praktek, sehingga ia tidak bisa langsung begitu saja balik ke rumah sakit untuk menangani pasien. Hal ini diungkapkan oleh Tirta dalam video podcast bersama Deddy Corbuzier, yang telah ditayangkan di YouTube pada Jumat, 20 Maret 2020.

"Kalau gua balik, harus tiga bulan pembiasaan lagi di IGD, harus ikut prosedur, menunjukkan SIP lagi sampai tiga bulan. Agen kuratif, penyembuhnya sudah dilakukan oleh teman gua," ungkap Tirta dalam video podcast berjudul Dokter Tirta Gak Ngegas Gak Loe Denger! itu.

Dokter Tirta tengah mengajari cara mencuci tangan yang benar untuk pencegahan penularan virus Corona. Instagram.com

Daripada membuang waktu untuk mengikuti pembiasaan dan prosedur tersebut, ia disarankan dosennya untuk memberikan edukasi ke masyarakat terkait virus corona. “Ini yang bilang dosen gua sendiri, elu gunain dokter sebagai agen preventif, pencegahan. Selain kita menjadi agen kuratif, kita juga diajarkan harus jadi agen of change atau agen preventif,” jelas Tirta.

Karena itulah, Tirta menggunakan media sosial Instagramnya untuk memberikan edukasi pencegahan. Karena sejatinya, pengobatan terbaik dalam dunia kedokteran itu adalah pencegahan.

Selain memberi edukasi, Tirta juga ikut menggalang dana yang difokuskan pada tiga hal, yaitu disinfektan untuk relawan agar menyemprot tempat umum, alat pelindung diri untuk tenaga medis dan hand sanitizer serta masker yang akan disebar rutin oleh polisi dan dia sendiri di stasiun dan tempat publik Jakarta.

 

ALFI SALIMA PUTERI

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus