Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Festival Perang Air di Selatpanjang Dihadiri 22.258 Wisatawan

Jumlah wisatawan yang hadir melebihi target Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, yaitu 21 ribu wisatawan Nusantara dan mancanegara pada tahun ini.

27 Februari 2018 | 18.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah wisatawan asing mengikuti Festival Perang Air (Cian Cui) di Kota Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Festival ini digelar selama enam hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek. ANTARA/FB Anggoro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Selatpanjang - Festival Perang Air 2018 di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, yang berakhir pada 22 Februari 2018 tercatat dihadiri 22.258 wisatawan Nusantara dan mancanegara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jumlah wisatawan mancanegara mencapai 3.589 orang, sedangkan wisatawan Nusantara 18.669 orang," kata Ketua Festival Perang Air 2018, Uyung Permadi Salis, di Selatpanjang, Selasa, 27 Februari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumlah wisatawan yang hadir melebihi target Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, yaitu 21 ribu wisatawan Nusantara dan mancanegara pada tahun ini.

Uyung mengatakan jumlah penduduk lokal di Selatpanjang yang mengikuti Festival Perang Air mencapai 16.742 orang. Dengan begitu, secara keseluruhan Festival Perang Air 2018 diikuti oleh sekitar 39.000 perserta.

Selatpanjang merupakan kota di pesisir Riau yang selalu ramai saat perayaan Imlek karena sebagian besar populasi penduduknya adalah keturunan Tionghoa. Namun, perayaan Imlek di Selatpanjang berbeda dengan kota lainnya karena ada tradisi perang air, atau yang dalam sebutan setempat Cian Cui.

Pemerintah Kabupaten Meranti mengemas Cian Cui sebagai festival sejak 2013. Tradisi perang air itu berlangsung setiap sore selama enam hari sejak Imlek, yang pada tahun ini jatuh pada 16 Februari 2018.

Perang Air tersebut berawal dari permainan anak-anak setempat saat Imlek, dan tidak terkait ritual sehingga semua lapisan masyarakat bisa ikut meramaikannya.

Uyung mengatakan rata-rata wisatawan mengikuti festival ini pada Imlek ketiga hingga puncaknya pada 22 Februari. Wisatawan mancanegara yang hadir di antaranya berasal dari Afrika Selatan, Inggris, Jamaika, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Taiwan.

Sementara itu, wisatawan Nusantara dari luar Riau yang hadir di antaranya berasal dari Bandung, Jakarta, Jambi, dan Papua.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus