Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berencana mengganti nama Jalan Diponegoro yang berada di depan Pura Mangkunegaran menjadi nama Jalan Ngarsopuro. Disebutkannya saat ini ia masih berkonsultasi dengan beberapa pihak terkait rencana ini, salah satunya dengan kalangan budayawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gibran mengaku juga tak ingin menghilangkan nilai historis yang melatarbelakangi nama Jalan Diponegoro. Nama yang diabadikan untuk mengingat selalu peristiwa pada masa Perang Diponegoro. Maka dari itu, ia ingin agar pengubahan nama tetap mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gibran menilai pergantian nama nantinya dapat dilakukan melalui peraturan wali kota (perwali). Menurutnya, wacana pergantian nama Jalan Diponegoro menjadi jalan Ngarsopuro itu karena nama tersebut lebih terkenal.
Dilansir dari berbagai sumber, nama Ngarsopuro itu sendiri artinya ngarep puro atau di depan Puro Mangkunegaran. Sehingga puro ini merujuk Puro yang ada di depannya.
Sebagai catatan, selama ini kawasan Jalan Diponegoro memang lebih dikenal dengan sebutan koridor Ngarsopuro. Nama ini disematkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Saat itu Jokowi melaksanakan penataan di sepanjang Jalan Diponegoro tersebut. Jokowi menata toko-toko olahraga dan elektronik ke dalam Pasar Ngarsopuro yang dibangunnya.
Nantinya apabila usulan ini disetujui dan nama jalan memang berubah, Gibran menilai hal ini tak akan banyak berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Hal itu lantaran di kawasan ini dipenuhi sekolah, pasar, tempat usaha, dan kantor kelurahan.
“Masalah administrasi saja, nggak masalah saya kira. Tidak ada permukiman juga di jalan tersebut,” kata Gibran.
Keunikan Kawasan Ngarsopuro
Kawasan Ngarsopuro di sepanjang Jalan Diponegoro yang menghubungkan antara city walk Jalan Slamet Riyadi dengan Kompleks Mangkunegara diharapkan mampu menjadi salah satu kawasan wisata, ekonomi, dan seni bagi kota Surakarta. Rata-rata pedagang di pasar ini orang asli kota Solo, karena tujuan pemerintah adalah memberdayakan masyarakat Solo itu sendiri.
Dikutip dari Jurnal “Profil Wisatawan di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta” Night Market Ngarsopuro diresmikan pada tanggal 16 Februari 2009 oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang didampingi Wali Kota Solo, Joko Widodo beserta Wakil Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo dan dihadiri para pejabat Departemen Perdagangan dan Wali Kota Aceh, Bengkulu dan lainnya.
ANNISA FIRDAUSI I SDA
Baca juga: Kirab Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep - Erina Gudono Mulai dari Loji Gandrung, CFD Tetap Berlaku
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.