Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Gigi Patah saat Makan Es Krim di Pesawat, Penumpang Tuntut Maskapai Penerbangan

Penumpang pesawat tersebut mengklaim cedera giginya memerlukan pencabutan gigi darurat, implan, dan perawatan tambahan.

28 Oktober 2024 | 12.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penumpang mengajukan keluhan terhadap JetBlue minggu ini setelah giginya patah di pesawat, pekan lalu. Dia mengklaim, giginya patah karena makan es krim yang disuguhi kru penerbangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dokumen yang dikutip People, penumpang bernama Kiara Quinonez menuduh bahwa JetBlue menyuguhinya es krim sandwich rasa stroberi merek Nightingale sebelum ia mengalami cedera mulut. Quinonez mengajukan keluhan federal terhadap JetBlue pada Selasa, 22 Oktober di Pengadilan Distrik Timur New York, karena maskapai penerbangan tersebut menyuguhinya makanan di bawah suhu yang wajar atau aman untuk dikonsumsi. Selain itu, dia mengeluh karena kru tidak memperingatkan tentang suhu yang sangat dingin dan bentuk es krim sandwich yang disuguhinya yang padat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baik pengacara Quinonez maupun perwakilan JetBlue belum memberikan keterangan atas tuduhan ini. 

Sandwich es krim seukuran gigitan itu diberikan kepada Quinonez saat dalam penerbangan 1907 dari Bandara Internasional John F. Kennedy di New York City ke Bandara Charles de Gaulle di Paris pada 20 Agustus, saat ia terbang dengan tunangannya.

Ia mengklaim makanan penutup itu membeku saat disajikan kepadanya dan menyebabkannya mengalami cedera tubuh yang parah, termasuk fraktur akar gigi nomor 10, yang juga dikenal sebagai gigi seri lateral kiri atas.

Tuduhan ke Maskapai

Penumpang tersebut mengklaim cedera giginya memerlukan pencabutan gigi darurat, implan kemudian, dan perawatan tambahan. Gugatan tersebut menuduh tindakan lalai maskapai penerbangan tersebut menyebabkan rasa sakit, penderitaan, dan tekanan mental yang dialaminya.

"Sebagai akibat langsung dan mendalam dari tindakan Tergugat, agen dan/atau pembantunya sebagaimana dijelaskan di atas, Penggugat menderita cedera tubuh yang parah dan permanen, menderita sakit, penderitaan, dan tekanan mental, serta mengeluarkan biaya untuk perawatan dan pengobatan medis, yang semuanya terus berlanjut," demikian tuduhan dalam gugatan tersebut.

Ganti Rugi Ditentukan Juri

Quinonez kini menuntut putusan terhadap maskapai penerbangan tersebut, dalam jumlah yang akan ditentukan oleh juri di persidangan atas gugatan ini, serta bunga dan ganti rugi lain yang mungkin dianggap adil dan pantas oleh pengadilan, menurut gugatan tersebut.

Ini bukan pertama kali JetBlue mengalami tuntutan karena makanan dan minuman. Tiga bulan sebelumnya, penumpang lainnya mengajukan gugatan hukum dengan mengklaim bahwa ia menderita luka bakar parah setelah secangkir teh yang sangat panas tumpah di tubuhnya selama penerbangan dari Orlando ke Hartford, Conn., pada bulan Mei. Insiden itu mengakibatkan luka-luka di dada bagian atas, payudara, kaki, bokong kiri, dan lengan kanan, serta cacat dan bekas luka.

Mila Novita

Mila Novita

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus