Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang - Jumlah wisatawan Gunung Bromo melonjak pada masa libur panjang 26-29 Januari 2025 hingga mencapai lebih dari 16 ribu orang hingga Senin, 27 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam libur kali ini, jumlah kunjungan sudah meningkat sejak hari Sabtu kemarin,” kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Septi Eka Wardhani melalui pesan tertulis yang diterima wartawan pada Selasa siang, 28 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Septi mengatakan, jumlah seluruh wisatawan sebanyak 16.765 orang yang terdiri dari 16.349 turis domestik dan 419 turis asing. Dia merinci, wisatawan domestik yang mengunjungi Gunung Bromo pada Jumat, 24 Januari 2025, berjumlah 1.892 orang dan turis asing berjumlah 59 orang. Sehari kemudian, jumlah wisatawan domestik naik menjadi 3.414 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 115 orang.
Angka kunjungan wisatawan terbanyak (6.109 orang) terjadi pada Ahad, 26 Januari, masing-masing 6.007 warga negara Indonesia dan 105 warga negara asing. Adapun pada Senin, jumlah turis domestik 5.095 orang dan turis asing 140 sehingga jumlah total 5.235 orang.
Tambah Kuota Harian
Menurut Septi, Balai Besar TNBTS menambah kuota harian wisatawan sebanyak 2.752 orang selama libur panjang. Kuota tambahan ini lebih banyak dari kuota tambahan pada libur tahun baru 2025. Saat itu, Balai Besar TNBTS menambah kuota seribu orang per hari.
Penambahan kuota bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pengunjung. Kuota tambahan ini berlaku satu jam mulai pukul 05.30 WIB setiap hari. Pertimbangannya, kata Septi, pada jam itu jumlah pengunjung di puncak Gunung Penanjakan mulai berkurang sehingga kepadatan manusia di jalur titik pandang atau view point terurai.
Melihat Matahari Terbit
Mayoritas wisatawan mengunjungi kawasan wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut/mdpl untuk melihat panorama lanskap Kompleks Laut Pasir Tengger sekaligus merasakan sensasi terbitnya matahari atau sunrise dari puncak Gunung Penanjakan. Gunung setinggi 2.700 mdpl ini secara administratif berada di wilayah Desa Seruni, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Jadi, kata Septi, kuota tambahan ini khusus untuk kunjungan non-sunrise atau bagi wisatawan yang memang tidak ingin melihat terbitnya matahari dari Penanjakan.
Pembelian Tiket
Septi menekankan, pembelian tiket masuk dilakukan secara daring melalui situs resmi bookingbromo.bromotenggersemeru.org supaya pengunjung terhindar dari kemacetan akibat antrean maupun penumpukan pengunjung, serta mendapat kepastian harga tiket resmi. Balai Besar TNBTS melarang pembelian tiket secara luring atau offline maupun bayar tunai di pintu masuk dilarang.
Karena itulah petugas TNBTS pun ketat dan cermat memeriksa tiket pengunjung pada masa liburan panjang ini. Tiket dipindai (scanning) satu per satu sehingga sempat menimbulkan antrean panjang kendaraan di lokasi wisata.
“Terkait pengecekan tiket, tentu saja kami harus memeriksa tiket dan di-scan satu per satu karena itu adalah bentuk pengawasan kami agar pengunjung yang masuk ke kawasan Bromo dipastikan memiliki tiket sesuai aturan yang berlaku,” ujar Septi.
Pendakian Ditutup untuk Ritual Wulan Kapitu
Dia pun mengingatkan, kegiatan wisata Bromo ditutup pada Senin, 27 Januari 2025, mulai pukul 15.00 WIB sampai 28 Januari 2025 hingga pukul 23.59 WIB karena ada kegiatan penutupan ritual adat yang sakral bagi masyarakat Tengger, yakni ritual wulan kapitu atau bulan ketujuh dalam kalender Jawa.
Pada saat itu, masyarakat Tengger memasuki puncak kegiatan megeng atau pati geni. Gampangnya, kegiatan ritual ini mirip dengan perayaan Nyepi di Bali, tapi dengan istilah dan waktu berbeda.
“Kami sangat mengharapkan supaya pengunjung mematuhi aturan yang berlaku, seperti membeli tiket sesuai aturan, tidak buang sampah sembarangan, menghormati adat dan budaya Tengger, serta berhati-hati selama di dalam kawasan Bromo,” ujar Septi.
Pilihan Editor: Setelah 10 Tahun, Harga Tiket Masuk Kawasan Bromo Semeru Naik