Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sentra batik Pasar Beringharjo, Yogyakarta, akan buka sampai malam demi memuaskan hasrat belanja para turis. Selain itu, beberapa destinasi wisata lain akan memperpanjang waktu operasional hingga malam hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsep perpanjangan durasi itu tengah digodok Pemerintah Kota Yogyakarta. “Kami siapkan sejumlah pasar tradisional dan wahana rekreasi lainnya agar segera bisa beroperasi hingga malam hari,” ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Jumat, 9 Maret 2018. Salah satu yang disiapkan adalah Pasar Beringharjo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Heroe menuturkan pemerintah kota mendapat masukan berbagai pihak agar memperpanjang durasi operasi sejumlah obyek wisata. Hal itu untuk memberi kesempatan para turis mengunjungi obyek wisata yang diminati, seperti Pasar Beringharjo, karena pada siang hari mereka lebih dulu menyambangi obyek wisata alam di berbagai daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat para wisatawan kembali ke penginapan dan menghabiskan waktunya di Kota Yogyakarta, ternyata banyak obyek wisata yang sudah tutup. “Pas mau belanja ke pasar tradisional untuk beli oleh-oleh, ternyata sudah tutup pada sore hari. Mereka kecewa,” ujar Heroe.
Pasar tradisional yang diuji coba pertama untuk buka hingga malam adalah Pasar Beringharjo, yang selama ini menjadi pusat belanja batik. “Pasar Beringharjo kan selama ini hanya buka sampai pukul 17.30 WIB, nanti kami coba buka sampai pukul 21.00 WIB,” ucapnya.
Ratusan warga Yogyakarta dan Paguyuban Pedagang Kaki Lima menggelar pesta tumpeng di depan pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (10/10). TEMPO/Suryo Wibowo
Tak hanya Beringharjo, wahana rekreasi keluarga Taman Pintar serta Benteng Vredeburg, yang biasanya hanya buka hingga pukul 16.00, juga diusulkan buka hingga pukul 21.00.
“Pedagang pasar dan pengelola wisata sudah sepakat buka sampai malam. Sekarang tinggal mengurus regulasinya dan kesiapan teknis,” tutur Heroe. Sebab, dalam peraturan daerah mengenai pengelolaan pasar hanya memperbolehkan buka sampai sore hari sekitar pukul 16.00.
“Wisata malam ini juga dibarengi dengan menguatkan kampung-kampung wisata sebagai alternatif agar tak terpaku pada Malioboro saja,” katanya.
Ketua Forum Komunikasi Kampung Wisata Kota Yogyakarta Sigit Istiarto menuturkan, di Kota Yogyakarta saat ini sudah berdiri 17 kampung wisata. Namun baru sekitar lima kampung yang sudah mandiri dengan paket-paket kunjungan wisata serta tingkat kunjungan yang stabil.
PRIBADI WICAKSONO