Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan wisata budaya Baduy di Kabupaten Lebak Banten ternyata menjadi salah satu destinasi wisata pilihan bagi masyarakat untuk menghabiskan libur Tahun Baru. Permukiman warga adat Baduy itu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Wisatawan itu datang ka pemukiman Badui sejak malam hingga siang hari," kata Kudil, warga Baduy Luar di Kampung Kadu Ketug, Sabtu, 1 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wisatawan yang datang itu antara lain berasal dari Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Lampung untuk menghabiskan masa libur akhir tahun. Menurut Kudil, para wisatawan itu datang untuk menikmati suasana Baduy yang tentram sekaligus menikmati beragam hasil bumi masyarakat adat setempat.
Salah satunya adalah mencicip durian. Rumah para warga Baduy dipadati wisatawan yang membeli dan memakannya di tempat itu. Kudil bahkan menyebut ada wisatawan yang sampai memborong durian hingga Rp 2 juta sebagai oleh-oleh.
Kedatangan para wisatawan itu pun membuat pendapatan masyarakat Baduy meningkat. Mereka kembali bisa menjual banyak hasil bumi dan kerajinan, seperti kain tenun, ikat kapal lomar, tas koja, pakaian kampret, suvenir, batik, dan madu. Harga produk kerajinan bervariasi, mulai Rp 20 ribu hingga Rp 750 ribu per buah.
"Kami sangat terbantu pergantian tahun baru membawa berkah bagi pelaku ekonomi warga Baduy," kata Kudil.
Suharmono, wisatawan asal Tangerang Selatan mengatakan sengaja pergi ke Baduy karena permukiman masyarakat adat itu dianggap tepat baginya untuk introspeksi atas kehidupan selama setahun terakhir dan membangun semangat harapan hidup lebih baik pada tahun mendatang. "Kami merayakan tahun baru ke permukiman Baduy sudah kedua kali dan menyenangkan dan damai, meski kondisi gelap gulita, karena permukiman Badui merupakan kawasan hutan," kata dia smabio menambahkan bahwa Baduy juga menerapkan larangan berkerumun dan hura-hura.
Tetua adat yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Jaro Saija mengatakan kunjungan wisatawan ke Baduy saat libur Tahun Baru ini hingga ribuan orang, sedangkan tahun sebelumnya sepi. Para wisatawan itu wajib mematuhi protokol kesehatam dan aturan adat setempat. "Kami minta wisatawan dapat mematuhi aturan itu, " kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.