Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kampung Biru Arema, Destinasi Wisata Kekinian di Malang

Kampung Biru Arema adalah destinasi wisata kekinian sekaligus ikon wisata baru di Kota Malang.

8 Februari 2018 | 11.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga menyaksikan pertunjukkan seni tari kontemporer di kawasan Kampung Warna-warni Jodipan, Malang, Jawa Timur, 7 Desember 2016. Pentas seni yang menampilkan tarian dan aksi teaterikal ini diikuti oleh 30 mahasiswa untuk menarik perhatian warga dan pengunjung. Aris Novia Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Malang - Malang terkenal dengan Kampung Warna-warni yang ramai didatangi wisatawan untuk berfoto. Namun, kini ada juga kampung yang berwarna serba biru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kampung Biru Arema adalah destinasi wisata kekinian sekaligus ikon wisata baru di Kota Malang. Kampung ini beralamat di Jalan Embong Brantas, Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rumah-rumah warga dan fasilitas umum dicat biru khas klub sepakbola Arema. Rata-rata dinding rumah berwarna biru muda, sedangkan atap, pintu, dan jendela berwarna biru tua.

Kampung ini juga membuka peluang bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk memasarkan produknya. Endang, salah satu pelaku UKM di Kampung Biru Arema, mengatakan, produk yang dipasarkan sebagai suvenir rata-rata berbahan baku daur ulang sampah kering yang volumenya cukup melimpah.

"Sampah kering yang kami olah menjadi kerajinan tangan ini terbuat dari plastik, botol minuman, dan kemasan makanan yang selama ini terbuang sia-sia. Limbah sampah kering ini kami garap menjadi hiasan meja, aksesoris dari kain perca, vas bunga dari olahan handuk yang dicampur semen, serta suvenir yang dikemas cantik lewat bahan botol minuman," kata dia di Malang, Kamis, 8 Februari 2018.

Kreasi kerajinan tangan dari limbah sampah itu bermula dari hobi saat kecil. Namun kini menjadi peluang usaha bagi warga sekitar. "Harganya cukup terjangkau, dari tiga ribu sampai ratusan ribu rupiah," ucapnya.

Endang menjelaskan UKM yang melengkapi Kampung Biru Arema itu dirintis empat tahun lalu dan kini mulai dikenal tidak hanya di Kota Malang, tetapi menjangkau daerah luar kota hingga luar Jawa, yakni Papua. "Kreativitas masyarakat yang dituangkan dalam kerajinan UKM ini mampu menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan," tuturnya.

"Kami juga berharap pemerintah memfasilitasi UKM dalam peningkatan perekonomian kreatif dari masyarakat. Harapan kami ke depan, masyarakat di luar Kota Malang juga semakin banyak yang tahu tentang Kampung Biru dan usahanya agar pengembangan peluang usaha ini bisa lebih maju," ujar Endang.

Beberapa ibu rumah tangga di Kampung Biru Malang ini juga ikut memproduksi kerajinan tangan dengan berbagai produk yang cantik. Hasil kerajinan tangan berbahan sampah daur ulang di Kampung Biru Arema itu pernah menjuarai salah satu ajang yang mengusung tema daur ulang barang bekas.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus