Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan dari Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kudus meminta sebanyak 16 bus wisata yang berencana masuk wilayah itu untuk putar balik. Langkah itu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan menyusul tingginya kasus Covid-19 di Kudus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kudus Putut Sri Kuncoro mengatakan belasan bus wisata itu diantaranya hendak menuju objek wisata, terutama Makam Sunan Kudus maupun Sunan Muria. Bus-bus itu rata-rata merupakan bus pariwisata jenis AKAP dengan kapasitas tempat duduk berkisar 50-an orang.
"Sebelum diminta putar balik pengemudi bus maupun ketua rombongan wisata diberikan pembinaan untuk memberikan penjelasan soal kondisi terkini di Kabupaten Kudus bahwa kasus penyebaran Covid-19 semakin meningkat dan banyak yang terpapar," kata Putut, Selasa, 25 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan pemberian penjelasan itu, akhirnya rombongan yang rata-rata wisatawan ziarah itu bisa memahami dan bersedia pulang. Tapi ada juga yang melanjutkan rencana ziarahnya menuju Jawa Timur.
Menurut Putut, bus wisata yang diminta putar balik sebagian besar berasal dari Jawa Barat, seperti Cirebon, Bandung, dan daerah sekitarnya. "Beberapa bus sudah terlebih dahulu ke Makam Sunan Kudus, sedangkan ketika sudah diberi pengertian akhirnya membatalkan niatnya ke Makam Sunan Muria," ujarnya.
Dalam rangka menghalau bus wisata masuk Kota Kudus, ada 70-an personel tim gabungan yang berjaga di enam titik. Di antaranya di Kerawang, Ngembalrejo, Jalan Lingkar Kencing, Tugu Dawe, Poroliman Tanjung dan Jetak.