Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik bus wisata PO GA Trans memberikan penjelasan terkait armada dan sopir mereka yang mengalami kecelakaan di Bukit Bego kawasan wisata Hutan Mangunan Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Ahad, 6 Februari lalu. Armada yang digunakan itu baru kali pertama melayani perjalanan ke Bantul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bus yang digunakan hari Minggu itu biasanya cuma untuk kota-kota Solo saja, jalan ke Parangtritis ya baru kali itu," kata pemilik PO GA Trans, Giman di Solo, Selasa, 8 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, Giman memastikan bus itu dalam kondisi layak jalan dan memiliki kelengkapan syarat administrasi, seperti STNK dan surat uji KIR. Sehari sebelumnya, bus tersebut juga sudah menjalani service.
"Tanggal 5 Februari sudah di-service semuanya, sama mekanik sudah dicoba, Sabtu dan Minggu itu dipakai kondisinya bagus. Ini kebetulan sampai Yogya kok tahu-tahu begitu," kata Giman.
Bus wisata milik PO GA Trans mengalami kecelakaan tunggal di Bukit Bego pada Ahad lalu dalam perjalanan menuju Pantai Parangtritis. Bus yang mengangkut 47 penumpang dari rombongan family gathering perusahaan konveksi itu menabrak bukit di jalan turunan. Sebanyak 13 orang tewas akibat musibah itu, termasuk sopir bus.
Giman mengatakan sopir bus yang turut menjadi korban itu sebetulnya merupakan sopir berpengalaman. "Dia sudah lebih dari 15 tahun jadi sopir bus, selama pandemi ini biasanya jadi sopir trayek Solo-Purwodadi. Kami juga sudah ke rumah pengemudi untuk memberikan santunan," kata dia.
Sedangkan untuk ke rumah-rumah korban meninggal yang lain, sampai saat ini belum dilakukan. "Ini baru menunggu dari perwakilan. Hari ini saya juga sedang dipanggil polisi (Polres Bantul) terkait kejadian hari Minggu," kata Giman.
Setelah kecelakaan nahas itu, Pemerintah Kabupaten Bantul mengkaji opsi untuk menyediakan shuttle bus bagi wisatawan yang akan menuju Hutan Mangunan. Sebab, jalan tanjakan dan berkelok di sana disebut kurang 'ramah' bagi bus badan besar. Polres Bantul pun merencanakan pelarangan bus besar melewati jalur wisata itu di akhir pekan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.