Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan visitasi ke Desa Wisata Gunungsari di Kabupaten Madiun untuk menilai kesiapan desa tersebut dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Desa Gunungsari siap berkompetisi dan menonjolkan potensinya dalam ajang bergengsi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hariyanto, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, menjelaskan pentingnya pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan. "Karakteristik pengelolaan desa wisata seperti ini menggaransi desa wisata akan tetap eksis dan terus maju, bertumbuh, dan berkembang," ujar Hariyanto kepada rekan pers pada Ahad, 28 Juli 2024 di Desa Gunungsari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menekankan bahwa pelibatan masyarakat dalam strategi pengembangan pariwisata adalah suatu keniscayaan. "Inilah yang membuat kita bangga dan membuat perbedaan dengan desa-desa wisata lainnya, yakni desa wisata yang betul-betul berbasis budaya," kata dia.
Hariyanto juga menyoroti bahwa secara filosofis keberadaan Desa Gunungsari diwariskan oleh leluhur dan perlu dijaga serta dirawat dengan baik. "Desa ini bertumbuh dan diwariskan oleh para leluhur kita untuk dijaga dan dirawat," katanya.
Lebih lanjutHariyanto menjelaskan bahwa sebagai bagian dari komitmen pemerintah, desa-desa wisata yang berprestasi akan menerima bantuan pemerintah berupa program Banper untuk mendukung fasilitas dan sarana atraksi, aksesibilitas, dan aminitas (3A).
"Kami akan memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujarnya. Bantuan ini akan segera direalisasikan setelah proses visitasi sesuai prosedur yang ada.
Selain dukungan fisik berupa infrastruktur 3A, Kemenparekraf juga menyediakan dukungan non-fisik seperti program pendampingan untuk penguatan tata kelola destinasi. "Perwakilan pengelola dari berbagai unsur seperti akademisi, pemerintah, industri, dan media akan tinggal di sini selama minimal lima hari untuk berdiskusi dan memberikan penguatan kapasitas dan keterampilan SDM," kata Hariyanto.
I Wayan Budiarta, Kelian Desa Adat Pelipuran sekaligus juri ADWI 2024 yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, mengungkapkan bahwa pasar Pundensari di Desa Gunungsari menunjukkan bagaimana kekuatan budaya dapat menghasilkan potensi ekonomi yang signifikan, dengan omset mencapai 15-20 juta rupiah setiap kali digelar. Ia menambahkan bahwa keberadaan pasar ini tidak hanya memperkuat ekonomi lokal tetapi juga memberikan inspirasi bagi desa wisata lainnya untuk menggali potensi mereka.
"Dengan budaya, kita mampu memberikan kekuatan ekonomi yang bisa tumbuh di masyarakat itu sendiri," ujarnya, seraya berharap Desa Gunungsari dapat menjadi contoh bagi desa-desa wisata lain di Indonesia.
Ibu Reni, salah satu dewan juri ADWI 2024 juga turut, memuji Desa Gunungsari atas atraksi wisatanya yang menarik, kehadiran digital yang kuat, dan partisipasi masyarakat yang tinggi. "Saya optimis Desa Wisata Gunungsari bukan hanya bisa terkenal di tingkat nasional, tapi juga internasional dengan memaksimalkan potensi yang ada," katanya. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat koneksi dan kerja sama tim di desa ini.
Dari 6.016 desa wisata yang terdaftar di Jadesta, hanya 50 yang berhasil masuk ke tahap final ADWI 2024. Para juri harus melalui proses seleksi yang ketat untuk memastikan bahwa desa-desa yang terpilih benar-benar memiliki potensi dan kualitas yang unggul. "Dengan visitasi langsung, kami melihat bahwa Desa Wisata Gunungsari luar biasa dalam melestarikan adat di tengah perkotaan," kata I Wayan.
Kunjungan Kemenparekraf ke Desa Wisata Gunungsari merupakan langkah strategis dalam memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, desa-desa wisata di Indonesia diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi destinasi unggulan yang menarik wisatawan dari seluruh dunia.