Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gran Canaria salah satu pulau di Kepulauan Canary, Spanyol mulai membatasi kunjungan turis ke Kawasan Lindung Roque Nublo, pada Senin 3 Februari 2025. Pembatasan ini untuk mengurangi jumlah pengunjung ke situs tersebut dan mendukung keberlanjutan. Tahun lalu kawasan tersebut menghadapi masalah jumlah sampah yang meningkat terutama produk kebersihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah daerah Gran Canaria mengumumkan aturan baru tersebut pada Jumat 31 Januari 2025, seperti dilansir dari Express UK. Kini jumlah pengunjung ke situs tersebut dibatasi maksimal 300 orang. Langkah-langkah ini juga akan melibatkan penataan ulang transportasi umum untuk membantu upaya konservasi, meningkatkan keselamatan jalan, dan meningkatkan pengalaman pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pernyataannya, pemerintah setempat mengatakan tujuan utama pembatsan ini untuk melindungi Roque Nublo dan lingkungan alam sekitarnya, serta mencegah kepadatan penduduk. Selain itu untuk menghilangkan penyumbatan jalan yang disebabkan oleh parkir ilegal dan memastikan layanan darurat memiliki akses tanpa halangan saat diperlukan.
Layanan parkir dan transportasi
Sementara untuk mengatasi kekacauan lalu lintas, parkir tidak lagi diizinkan di sekitar Roque Nublo. Area parkir utama di Degollada de la Goleta, titik akses utama, akan ditutup. Sebagai gantinya, ada dua area parkir baru yaitu di pusat kota Tejeda dan Cruz de Los Llanos. Perjalanan dari Tejeda akan memakan waktu sekitar 30 menit, sedangkan dari Cruz de Los Llanos, akan memakan waktu sekitar 10 menit.
Wisatawan dapat mencapai titik awal pendakian Roque Nublo melalui bus antar-jemput yang dikelola oleh pemerintah daerah setempat bekerja sama dengan Global, penyedia transportasi umum di pulau tersebut. Layanan Jalur 18 Global juga akan disesuaikan untuk menghubungkan bagian selatan pulau, tiga kali sehari berangkat dari dan kembali ke Mercusuar Maspalomas.
Layanan ini akan memperkenalkan perhentian baru di kawasan yang dilindungi, yang memungkinkan wisatawan dan pengunjung lain untuk mencapai titik awal jalur secara langsung. Bus akan beroperasi setiap 30 menit antara pukul 9.30 pagi hingga 6 sore, kecuali pada pukul 10 pagi, 12 siang, 2.30 siang, dan 4 sore. Tarifnya akan serupa dengan rute Global lainnya dan akan mencakup subsidi yang ada.
Sedangkan untuk reservasi untuk kunjungan ke monumen alam ini dapat dilakukan di situs web www.grancanariasenderos.com setiap hari mulai pukul 9:00 hingga 17:00. Setiap pengunjung dapat meminta hingga lima reservasi, dengan pembatalan diizinkan hingga tiga hari sebelumnya. Kunjungan sisawa sekolah dibatasi hingga 60 orang per hari, sementara perusahaan perjalanan wisata akan memiliki kuota 30 pengunjung setiap dua jam.
Tentang Roque Nublo
Roque Nublo terletak di pusat kota Tejeda, berada pada ketinggian 80 meter dan 1.813 meter di atas permukaan laut. Kawasan lindung ini adalah situs yang sangat penting bagi penduduk pulau tersebut dan merupakan tempat suci kuno bagi suku aborigin, yang berkumpul untuk menyembah dewa mereka, Acoran.
Dilansir dari Grancanaria.com. taman ini memiliki banyak aspek berharga lainnya mulai dari habitat alam dan banyak spesies endemik dan dilindungi. Beberapa di antaranya hanya ditemukan di kawasan alam ini, misalnya spesies Dendriopoterium puliodoi. Di sisi lain, hutan pinus, kolam buatan yang melimpah, dan tebing pantai merupakan habitat yang sangat penting bagi banyak spesies burung.
Tak hanya itu, hamparan hutan yang ditemukan di taman ini memainkan peran penting dalam menjaga muka air tanah dan konservasi tanah, serta menjadi salah satu contoh terbaik hutan pinus. Sedangkan dari sudut pandang geomorfologi, struktur relevan juga ditemukan di sini, seperti kaldera atau kawah kolosal yang dihasilkan oleh keruntuhan/erosi cekungan Tejeda, jurang di barat daya atau batuan Roque Nublo.
Masalah sampah
Tahun lalu, Roque Nublo berupaya keras mengendalikan tingginya tingkat sampah yang tertinggal di sana, termasuk kantong-kantong penuh tisu basah, kertas toilet, produk saniter, dan kontainer. Sampah ini, dan meningkatnya jejak manusia, telah membahayakan spesies endemik yang ditemukan di lanskap alam Gran Canaria.
Menteri Lingkungan Hidup, Iklim, Energi dan Pengetahuan Cabildo Gran Canaria, Raúl García Brink, menuduh beberapa pengunjung kurang sopan. "Mereka tidak mempertimbangkan ruang bersama, menunjukkan pendidikan mereka yang buruk dan sedikit rasa hormat alam dan masyarakat pulau, meninggalkan jejak 'sampah' di tempat-tempat yang memiliki nilai lanskap dan lingkungan yang besar," katanya.
EXPRESS UK | GRAN CANARIA