Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu destinasi liburan di Spanyol, Pulau Tenerife, yang merupakan bagian dari Kepulauan Canary, kini menghadapi kekeringan parah. Pemerintah setempat telah memberlakukan pembatasan air karena kondisi cuaca anomali dan kurangnya curah hujan yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fasnia, di selatan Tenerife, telah mengumumkan langkah-langkah ekstem termasuk pembatasan penggunaan air untuk kebutuhan yang tidak mendesak. Selain itu membatasi konsumsi air untuk mengatasi kekurangan pasokan air dan mendorong kerja sama dari seluruh warga. Beberapa larangan termasuk penggunaan air minum untuk irigasi, mengisi ulang kolam renang, kolam, waduk, atau tangki, membersihkan fasad bangunan, mencuci kendaraan (kecuali di pompa bensin), dan menggunakan pancuran di pantai kotamadya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Larangan ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi air yang tidak perlu dan memprioritaskan penggunaan air untuk kebutuhan yang lebih penting, seperti minum dan kebutuhan domestik lainnya. Dengan demikian, aturan ini menekankan pentingnya konservasi air dan partisipasi aktif dari semua pihak untuk mengatasi masalah kekurangan pasokan air.
Indikasi kekeringan
Menurut Walikota Luis Javier González Delgado, langkah-langkah tersebut merupakan respons darurat terhadap situasi yang mengkhawatirkan ini dan bukan akibat dari manajemen yang buruk. Tingkat kolam air yang hanya mencapai 39 persen dari kapasitas normal menjadi indikasi kekeringan yang memprihatinkan.
“Ini adalah langkah-langkah yang diambil oleh kelompok pemerintah dari posisi yang bertanggung jawab, ini bukan masalah yang berkaitan dengan manajemen yang baik atau buruk, tetapi dengan memburuknya anomali meteorolog,” ucap Luis.
Diperparah dengan antisipasi kurangnya hujan selama musim gugur dan musim dingin mendatang, Tenerife berpotensi mengalami kekurangan air yang lebih parah di musim panas. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh penduduk lokal tetapi juga turis, terutama terkait dengan pengisian kolam dan kebutuhan air di hotel besar.
Hari Kepulauan Canary
Meskipun demikian, peringatan Hari Kepulauan Canary yang jatuh pada tanggal 30 Mei setiap tahunnya tetap berlangsung. Namun, kehidupan publik cenderung tenang dengan banyak bisnis dan institusi yang tutup, menyisakan serangkaian acara budaya dan kegiatan yang memperingati sejarah dan identitas Kepulauan Canary.
Kepulauan Canary, sebagai komunitas otonom Spanyol, terdiri dari delapan pulau dengan kekayaan sejarah dan budaya yang kaya. Peringatan Hari Kepulauan Canary mencerminkan semangat otonomi dan identitas yang kuat di antara penduduknya.
Dengan keadaan kekeringan yang semakin memburuk, kesadaran akan pentingnya konservasi air dan pengelolaan sumber daya air menjadi sangat mendesak. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, dituntut untuk bekerja sama guna menghadapi tantangan ini dan mencari solusi berkelanjutan untuk mengatasi kekeringan di Kepulauan Canary.
PUTRI ANI | DAILY EXPRESS | TIME AND DATE