Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kunjungan di Malioboro Akan Dibatasi, Hanya 2.500 Orang Sehari

Pemerintah Kota Yogyakarta membatasi kunjungan di kawasan Malioboro, dengan menerapkan sistem barcode pada lima zona.

19 Juni 2020 | 20.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah orang beraktivitas di pedestrian Malioboro, Jumat 5 Juni 2020. Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengizinkan pedagang kaki lima menggelar dagangannya kembali jelang new normal dengan memperhatikan protokol Covid. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta telah menetapkan kawasan Malioboro menjadi lima zona, dalam penerapan sistem barcode untuk pengunjung di masa new normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akhir pekan ini Pemerintah Kota Yogyakarta mulai memasangi lima zona itu dengan sistem pemindai barcode, yang berfungsi merekam keluar masuk pengunjung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lima zona yang ditetapkan meliputi pertama dari area Hotel Inna Garuda sampai Mal Malioboro. Zona kedua dari Mal Malioboro sampai Kepatihan, dilanjutkan Kepatihan hingga Mutiara sebagai zona ketiga. Sementara zona keempat dari Mutiara sampai Pasar Beringharjo, dan zona kelima dari Pasar Beringharjo sampai titik nol.

Setiap zona diatur hanya menampung kapasitas masing-masing 500 pengunjung per harinya. Sehingga jumlah total pengunjung dalam sehari di seluruh zona Malioboro itu maksimal 2.500 orang.

“Jadi saat new normal nanti kapasitas Malioboro sehari dibatasi sampai 2.500 orang dulu, dari saat kunjungan normalnya yang rata-rata 10.000 orang per hari,” ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poewadi, Jumat, 19 Juni 2020.

Dengan sistem barcode ini, pengunjung yang keluar masuk Malioboro akan terekam. Jadi tidak hanya saat mereka masuk. Tapi juga saat keluar kawasan Maliboro.

Jadi ketika ada pengunjung yang keluar dan mengurangi kapasitas di dalam zona tersebut bisa tampak, dan bergantian dengan pengunjung lain.

Ketika pengunjung masuk di barcode berikunya  otomatis juga sudah keluar dari zona tersebut. Jadi  misalnya pengunjung masuk ke toko yang sudah terintegrasi dengan sistem barcode akan terdeteksi.

“Barcode setiap zona akan menujukkan keberadaan pengunjung,” ujar Heroe.

Heroe mengatakan nantinya setiap pengunjung juga akan dibatasi waktunya di setiap zona. Namun dalam masa uji coba ini durasi itu masih dilonggarkan, “Kami masih cermati berapa lama waktu ideal untuk pengunjung,” ujarnya.

Sejak sistem barcode keluar masuk Malioboro diterapkan pada 11 Juni 2020 lalu, jumlah pengunjung di Malioboro per harinya sekitar 600 orang. Sebelum diterapkan barcode pada masa pandemi ini, dalam sehari hanya sekitar 100 orang datang ke Malioboro.

Sedangkan kunjungan hotel mulai meningkat sekitar 30 persen bahkan wisatawan dari luar daerah seperti Bali, Jawa Timur hingga Jawa Tengah juga mulai berdatangan.

PRIBADI WICAKSONO

Ludhy Cahyana

Ludhy Cahyana

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus