Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kunjungan ke Desa Wisata Golo Loni, Main Arung Jeram Wajib Tanam Bambu

Menanam bambu itu menjadi kewajiban wisatawan ke desa wisata yang mengambil paket wisata atraksi arung jeram.

7 Januari 2023 | 18.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang wisatawan mancanegara (kanan) dan Kepala Desa Golo Loni Yohanes Okalung (kiri) menanam bambu sebagai bagian dalam paket wisata arung jeram di Desa Wisata Golo Loni, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan yang datang ke Desa Wisata Golo Loni di Kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur bisa menikmati atraksi arung jeram. Tak sekadar itu, wisatawan dapat berpartisipasi untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam bambu di sepanjang Sungai Wae Dingin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Wisatawan tidak hanya berwisata, tapi mereka juga memiliki kewajiban menjaga ekosistem lingkungan yang ada," kata Kepala Desa Golo Loni Yohanes Okalung, Sabtu, 7 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yohanes mengatakan menanam bambu itu menjadi kewajiban wisatawan yang mengambil paket wisata atraksi arung jeram. Kegiatan itu bisa dilakukan, baik sebelum atau sesudah berwisata di lokasi tersebut.

Pemerintah desa mewajibkan wisatawan menanam bambu di pinggir sungai untuk menjaga ekosistem yang ada. Sebab, menurut Yohanes, menjaga alam lingkungan kewajiban semua orang, tak terkecuali para wisatawan.

Menurut Yohanes, bambu dipilih karena merupakan tanaman konservasi lingkungan untuk menjaga ekosistem air. Sistem perakaran bambu yang rapat menyebabkan akar-akarnya menyebar ke segala arah.

Selain itu, tanah yang menjadi lahan rumpun bambu menjadi stabil dan tidak mudah terkena erosi. Bamnbu juga memiliki kemampuan menyimpan air tanah yang baik.

Yohanes optimistis komitmen bersama untuk menjaga alam lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana seperti itu. Dengan menanam bambu, pemerintah desa, masyarakat dan pengunjung telah aktif bersama-sama melestarikan lingkungan dan menjaga bumi.

"Setelah mereka menanam bambu, mereka akan datang lagi untuk melihat bambu yang mereka tanam. Ada wisatawan dari Jerman yang akan datang lagi untuk melihat bambu mereka, kan ada nama mereka," kata Yohanes.

Hingga saat ini, sudah lebih dari 1.000 bambu ditanam di lokasi tersebut. Semua wisatawan, baik domestik maupun mancanegara wajib menanam bambu di desa wisata itu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus