Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Parade budaya bakal menyemarakkan acara pariwisata nasional Festival Pesona Bau Nyale 2018 di Pantai Seger, Mandalika, Nusa Tenggara Barat, pada 6 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah bersama Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat akan menampilkan 64 kostum Putri Mandalika bersama dayang-dayangnya serta tujuh pangeran. Dalam legenda Putri Mandalika, mereka ingin menyunting sang putri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain para pemeran legenda tersebut, ada 50 peserta Mandalika Fashion Carnival. Dua wisatawan asal Inggris juga ikut tampil, juga delegasi budaya dari Kutai Kalimantan Timur dan Kabupaten Kampar, Riau.
''Parade ini akan berlangsung sekitar empat jam di sepanjang jalan sejauh 1,9 kilometer,'' kata kurator Parade Budaya Putri Mandalika, Muhammad Alfin, di kantor Dinas Pariwisata NTB, Sabtu, 3 Maret 2018.
Kostum yang dikenakan dalam parade budaya ini berbentuk lionfish atau binatang laut. Festival Bau Nyale merupakan bagian dari legenda Putri Mandalika, yang menceburkan diri ke laut untuk menghindari perebutan oleh para pangeran yang ingin menyunting dirinya.
Setiap tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak, yang terhitung jatuh pada Selasa-Rabu, 6-7 Maret 2018, dipercayai sebagai munculnya Putri Mandalika, yang berubah wujud menjadi nyale (cacing laut). Biasanya, puluhan ribu warga pulau Lombok menunggu dari pagi untuk menangkap nyale di laut.
Acara ini adalah parade budaya kedua kali menjelang Festival Pesona Bau Nyale di Lombok Tengah. Rangkaian acara festival sudah dimulai di kawasan wisata Mandalika, Lombok Tengah, sejak 20 Februari. Misalnya kegiatan dialog, kejuaraan voli pantai internasional, kejuaraan selancar internasional, dan lomba fotografi.
SUPRIYANTHO KHAFID