Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran yang berlangsung hari ini, Minggu 24 Mei 2020 berlansung dalam suasana berbeda karena terjadi wabah corona. Masyarakat diimbau untuk melaksanakan takbir dan salat Ied di rumah masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan berkunjung ke rumah sanak famili juga diharapkan ditunda. Pemerintah menyarankan masyarakat melakukan komuniksi virtual dengan kerabat atau sahabat untuk bersilaturahmi saat Lebaran. Tiada jabat tangan langsung dan agenda makan bersama hanya dilakukan di rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Jon Kenedi mengatakan kendati masyarakat telah berusaha melakukan semua imbauan untuk mencegah penyebaran virus corona tadi, pemerintah tetap harus mewaspadai kebiasaan orang-orang yang keluar rumah di hari Lebaran. Mereka umumnya mencari tempat-tempat untuk berwisata, sekadar mencari suasana baru setelah sekian lama berdiam di rumah.
Pantai Sikapario di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. Antaranews
"Kami minta tempat-tempat wisata tetap dipantau saat libur Lebaran meski pemerintah kabupaten telah menutup semua objek wisata," ujar Jon Kenedi di Penajam, Selasa 19 Mei 2020. Tempat wisata yang berpotensi didatangi masyarakat saat libur Lebaran adalah kawasan wisata terbuka, seperti pantai, taman, dan lainnya.
"Jangan sampai di masa liburan Lebaran ini ada masyarakat yang tetap nekat datang ke tempat wisata dan kumpul-kumpul. Ini harus diwaspadai," ucap Jon Kenedi. Kegiatan berkumpul tanpa memperhatina protokol kesehatan, menurut dia, akan berpotensi menularkan virus corona.
Jon Kenedi berharap pemerintah tetap menerjunkan petugas untuk melakukan patroli di sejumlah titik rawan. Bagi orang-orang yang berkerumun tanpa memperhatikan anjuran kesehatan, Jon Kenedi menyarankan petugas tidak segan bertindak tegas.