Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Turen atau dikenal pula dengan Masjid Tiban Turen merupakan masjid yang telah dikenal hingga penjuru dunia, bukan saja sebagai tempat ibadah tapi juga destinasi wisata religi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masjid Turen di Kabuapten Malang sebenarnya telah berdiri dan dan Dikembangkan oleh para santri sejak 1978. Masjid Tiban Turen memiliki banyak ciri khas dalam arsitektur yang digunakan di dalamnya seperti menggunakan gabungan dari gaya arsitektur India, Rusia, dan Turki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warna dari bangunan masjid ini, campuran ornamen Timur Tengah, Eropa dan Cina dengan warna yang dominan biru dan putih itu memang berbeda di tengah-tengah permukiman penduduk.
Tidak hanya itu, masjid ini memang begitu luar biasa karena di bangun setinggi sepuluh lantai yang memang dikembangkan sedikit demi sedikit. Dalam sejarahnya Masjid Tiben Turen merupakan masjid di area pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailiri Rahmah.
Nama dari Tiban konon pembangunannya dipercaya dibantu dengan pengerahan jin. Hal ini karena masjid ini kala itu dipercaya muncul secara tiba-tiba di tengah permukiman yang padat penduduk. Masyarakat sekitar tidak mengetahui aktivitas pembangunan tersebut. Oleh karena itu masjid Tiben Turen disebut-sebut dibangun oleh para Jin.
Namun meskipun begitu, kelengkapan fasilitas pada Masjid Turen ini tidak perlu diragukan. Beberapa fasilitas seperti musala, akuarium, tempat istirahat, ruang makan, ruang khusus untuk keluarga pengasuh pondok, hingga kios-kios yang dibuka untuk para pengunjung di sekitar Masjid Tiban Turen tersebut.
ASMA AMIRAH
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.