Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan memiliki alam bawah laut yang indah dan unik di Indonesia. Maka, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendukung pengembangan potensi wisata berbasis harta karun bawah laut atau Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT) di wilayah perairan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Pamuji Lestari mengatakan Selayar memiliki titik-titik wisata BMKT yang potensial. Pihaknya pun memberikan bantuan sarana berupa kompresor agar masyarakat setempat bisa mengembangkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masyarakat akan terlibat dalam menjaga dan memanfaatkannya sebagai lokasi wisata bahari seperti menyelam dan snorkeling," kata Lestari, Selasa, 24 Agustus 2021.
Satu unit kompresor itu diberikan kepada Kelompok Tanadoang Marine yang selama ini membantu kegiatan konservasi dan pariwisata di perairan itu. Bantuan kompresor senilai Rp 96,19 juta tersebut dapat dimanfaatkan warga untuk mengisi tabung-tabung selam guna mendukung aktivitas warga dalam mengembangkan wisata bahari BMKT di wilayah perairan Kepulauan Kabupaten Selayar.
Ketua Kelompok Tanadoang Marine Andi Ridha Nur Afdal berkomitmen memanfaatkan bantuan untuk menunjang kegiatan kelompok masyarakat Tanadoang Marine yang memanfaatkan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pulau Pasi Gusung Desa Bontolebang sebagai destinasi wisata bahari dan BMKT. “Mesin kompresor ini sangat bermanfaat untuk kami gunakan mengisi tabung. Kami berharap ke depan di lokasi kami akan terlaksana program rehabilitasi terumbu karang,” ujarnya.
Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda mengatakan bantuan itu juga dapat dimanfaatkan kelompok guna menarik wisatawan untuk menyelam di lokasi perairan Pulau Pasi Gusung sebagai lokasi ditemukannya jangkar dan meriam yang diduga merupakan bagian peninggalan kapal milik VOC Walvis yang ditahan dan tenggelam di perairan Selayar pada 7 Januari 1663. "Kami harap generasi muda Selayar dapat menjaga laut sebagai penghidupan yang bisa dimanfaatkan potensi untuk mengembangkan wisata bahari kapal tenggelam di Kabupaten Selayar Kepulauan," ujarnya.