Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Melihat Pesona Lombok Barat Lewat Family Trip di 7 Desa Wisata

Kegiatan Pesona Lombok Barat itu bisa menjadi role mode penyelenggaraan trip dengan pendekatan protokol kesehatan.

26 Agustus 2021 | 07.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Mataram - Situasi pandemi membuat Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat tak bisa menggelar festival tahunan Pesona Lombok Barat. Namun untuk menggantikannya, panitia menggelar Pesona Lombok Barat lewat family trip ke tujuh desa wisata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak 18 agen perjalanan wisata ikut serta dalam kegiatan bertajuk Gelar Seni Budaya Desa Wisata 2021 itu. Selama 3 hari 2 malam pada 21-23 Agustus, peserta menyusuri tujuh desa wisata yang ada di Lombok Barat, yaitu Desa Batu Kumbung, Desa Suranadi, Desa Sedau, Desa Kebon Ayu, Desa Taman Ayu, Desa Sekotong Barat dan Desa Persiapan Pesisir Mas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Akhkam mengatakan 7 desa wisata itu mewakili semua atraksi wisata yang ada di Lombok Barat. “Inilah Pesona Lombok Barat 2021,'' kata dia saat membuka kegiatan di Desa Batu Kumbung, Sabtu, 21 Agustus 2021

Sebelum berangkat, seluruh peserta telah menjalani rapid test antigen dan dinyatakan negatif. Mereka juga wajib mematuhi protokol kesehatan.

Saepul menyebut kegiatan ini juga bisa menjadi role mode penyelenggaraan trip dengan pendekatan protokol kesehatan. "Diharapkan agen perjalanan menerapkannya nanti pada saat membawa tamu ke destinasi-destinasi wisata," ujarnya.

Pesona Lombok Barat dimulai dari kawasan timur Kabupaten Lombok Barat, yakni Desa Batu Kumbung Kecamatan Lingsar. Di sana ada atraksi budidaya hingga aneka pengolahan ikan air tawar. Selanjutnya, di Kecamatan Narmada ada Desa Suranadi dengan atraksi alam yang mempesona dan Desa Sedau dengan potensi wisata di Gunung Jae.

Peserta juga menyambangi Desa Kebon Ayu dan Taman Ayu di Kecamatan Gerung yang memiliki keanekaragaman atraksi seni budaya, seperti atraksi Gendang Beleq, Peresean, Wayang Kulit dan Tenundan. Kemudian Desa Sekotong Barat dan Desa Pesisir Mas di Kecamatan Sekotong yang memiliki suguhan keindahan alam bahari.

Saepul mengatakan kegiatan ini juga bertujuan memberikan peluang bagi desa-desa wisata untuk mengenalkan dan menggali potensi wisata yang mereka miliki. Hadirnya para agen perjalanan sebagai peserta juga diharapkan mampu memberikan saran, ide dan tambahan wawasan untuk membangun potensi kepariwisataan di desa wisata yang layak jual hingga bermuara pada datangnya wisatawan ke desa.

Para peserta juga bisa memberikan masukan kepada desa-desa wisata tentang bagaimana menciptakan desa wisata yang sesuai standar dan mempunyai daya jual. "Dan kemudian mampu menjadi destinasi alternatif di samping destinasi-destinasi wisata lain yang sudah ada di Lombok Barat," kata Saepul.

Salah satu peserta sekaligus pemilik Repa Tour Juan Muhammad Saleh mengatakan kegiatan tersebut memberikan semangat kepada para pelaku pariwisata di masa pandemi. "Dengan adanya event ini, bisa melakukan hal-hal yang biasanya memang dilakukan saat observasi suatu tempat untuk menyusun paket wisata. Ini patut kami syukuri," ujarnya.

Kegiatan Pesona Lombok Barat juga mendapat sambutan positif dari para Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Bumdes yang terlibat, salah satunya Ketua Bumdes Ijo Tandur Desa Batu Kumbung Sumaidi. Menurut dia, event ini mampu memberikan dampak yang langsung bagi para pelaku wisata di desanya. “Karena memang langsung menyentuh kepada kami-kami yang di desa wisata, dampaknya sangat terasa,'' kata dia.

Sumaidi mengatakan kegiatan itu memberikan panduan kepada pengelola desa wisata mengenai arah membangun kepariwisataan di desa ke depannya. “Kami akhirnya punya pegangan kemana desa wisata ini kita bawa ke depannya, terutama untuk menjualnya. Nah hari ini kami punya kepastian,” ujarnya.

Mistria dari Bumdes Desa Sedau juga memberikan tanggapan positif. Pengelola pariwisata di desanya bisa mengeksplorasi lebih dalam lagi potensi-potensi yang ada.

Contohnya potensi kerang di desanya. Semula pokdarwis setempat hanya mengandalkan pendapatan dari camping, tapi sekarang sudah ada atraksi ambil kerang. "Itu bisa jadi penghasilan setiap hari,” kata Mistria.

Lombok Barat sendiri memiliki sebanyak 119 desa wisata. Semuanya sedang berupaya digarap untuk menarik minat wisatawan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus