Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Memperindah Islamic Center NTB, Ini yang Dilakukan Kemenparekraf

Kemenparekraf membantu menata ruang terbuka hijau di kompleks Islamic Center Nusa Tenggara Barat (IC NTB). Taman dilengkapi dengan lampu bersel surya.

18 Juli 2020 | 09.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Islamic Center Nusa Tenggara Barat sebagai pusat kegiatan selama Ramamdhan 1440 H. TEMPO | Supriyantho Khafid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membantu penataan ruang terbuka hijau di kompleks Islamic Center Nusa Tenggara Barat (IC NTB).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemenparekraf membangun pedestrian sepanjang 150 meter, taman rumput seluas 300 meter persegi dilengkapi sumur bor untuk ketersediaan air. Kementerian itu juga menanam 60 pohon tabebuya dan ketapang kencana. Kemudian juha memasang lampu pada 20 titik di taman dan meja kursi taman di sekelilingnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ke-20 lampu tersebut berteknologi ramah lingkungan, karena menggunakan panel surya, "Untuk memberikan ruang kepada masyarakat menikmati keindahan Islamic Center, akan dibuatkan menara pandang," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal.

Bantuan fasilitas taman tersebut diserahkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari kepada Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, Jumat, 17 Juli 2020 siang.

Deputi  Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari mengatakan bahwa Islamic Center Provinsi NTB ini adalah salah satu destinasi yang difokuskan oleh Kemenparekraf.

Ia mengapresiasi program NTB Bersih, zero waste dan berharap NTB menjadi percontohan untuk daerah-daerah lain dalam pengelolaan sampah, "Saya optimis Provinsi NTB dapat mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang ramah terhadap lingkungan," ujarnya.

IC NTB yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi NTB tersebut adalah UPT Pengelola Destinasi Pariwisata di bawah Dinas Pariwisata NTB. Diresmikan 12 September 2016, memiliki menara setinggi 99 meter. Selain sebagai wisata religi, wisatawan mancanegara juga difasilitasi naik ke puncak menara menggunakan lift. Mereka disediakan jubah, bila sedang mengunjungi IC NTB dengan pakaian mini.

Sejak diresmikan, setiap bulan puasa Ramadan didatangkan imam besar dari Timur Tengah untuk memimpin salat Tarawih.

Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah mengatakan bantuan yang diberikan oleh Kemenparekraf ini, akan dapat menambah keindahan Islamic Center. Disamping itu, ia berpesan agar keindahan tidak hanya dinikmati sementara, namun harus berkelanjutan, "Dinas Pariwisata agar terus menjaga keindahan taman Islamic Center ini," ucapnya.

Sitti Rohmi Djalilah berterima kasih kepada Kemenparekraf atas bantuan yang diberikan untuk mempercantik lingkungan Islamic Center. Ia mengatakan bahwa pembangunan di NTB terus berjalan, walaupun beberapa kali terjadi bencana. Termasuk pembangunan dalam bidang pariwisata, mengingat pariwisata adalah salah satu sektor unggulan di NTB ini.

Foto udara kawasan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB di Mataram, 11 Mei 2017. ANTARA FOTO

"Walaupun mengalami pandemi Covid-19 ini, tidak menyurutkan semangat kita untuk terus membangun daerah yang kami cintai ini," kata Sitti Rohmi Djalilah.

Ia mengatakan, keindahan alam yang dimiliki NTB menjadi salah satu daya tarik di mata wisatawan domestik maupun mancanegara. Oleh karena itu, masyarakat NTB perlu menjaga dengan baik keindahan alam ini seperti Rinjani, Tambora, Teluk Saleh, Moyo dan lain sebagainya.  

SUPRIYANTHO KHAFID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus