Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Menikmati Indahnya Kebun Teh di Gunung Dempo, Pagar Alam

Sekali berkunjung ke kota Pagar Alam dipastikan belum cukup. Bila selama ini pelancong hanya mengenal Gunung Dempo dan hamparan kebun teh

21 Februari 2019 | 16.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Pagar Alam - Sekali berkunjung ke kota Pagar Alam dipastikan belum cukup. Bila selama ini pelancong hanya mengenal Gunung Dempo dan hamparan kebun teh serta sayur kol, kacang-kacangan, umbi-umbian, jagung, ternyata kota berhawa sejuk ini memiliki destinasi lainnya yang tidak kalah menarik dan unik. Samsul Bahri Burlian, Kepala Dinas Pariwisata Pagar Alam mengatakan pelancong dapat memanjakan matanya akan keindahan hamparan kebun kopi yang terdapat di sekitar Dempo Park. Bahkan di saat musim panen kopi, pelancong dapat merasakan memetik buah tahunan itu sembari membawa baronang ataupun keruntung dari anyaman rotan.

Baca: 7 Objek Wisata Alam yang Menawarkan Kesejukan di Pagaralam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jalan kesana cukup bagus dan tidak terlalu jauh dari pusat kota," kata Samsul, Kamis, 21 Februari 2019. Menurutnya, disekitar Dempo Park terdapat lahan milik pemerintah sekitar 35 hektar. Wacana awal akan dikembangkan untuk perkebunan kopi sebanyak 6 hektar. Di lokasi akan dibangun pula area parkir kendaraan dan fasilitas umum lainnya seperti tempat istirahat, musala dan jajanan dan oleh-oleh. Tak kalah pentingnya, pelancong dapat menikmati langsung nikmatnya kopi khas Basemah. "Bahkan di sepanjang lintas Sumatera juga terdapat hingga ratusan hektar milik masyarakat," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni saat bertemu dengan gubernur Sumsel Herman Deru membeberkan, luas wilayah Kota Pagar Alam mencapai 63 ribu hektar. Mata pencaharian penduduk daerah ini 80 persen adalah petani. Petani kopi paling banyak karena menjadi komoditas utama. Untuk meningkatkan penjualan kopi produksi Pagar Alam ini, dalam waktu dekat akan di rilis 4 varian yang di patenkan. Yakni varian Basemah satu hingga basemah empat. "Kopi dari Pagar Alam tidak kalah dengan produk dari luar daerah," katanya.

Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan dikenal dengan keindahan alam disekitar Gunung Dempo. Saat ini, wisatawan dapat juga menikmati hamparan kebun teh, kebun kopi dan kebun sayur. Bahkan saat ini terdapat destinasi wisata perkebunan kopi. Tempo/ Parliza Hendrawan

"Tiga tahun telah diuji dan diteliti. Yakni varian Basemah 1 sampai basemah 4," jelasnya. Dia optimistis kopi Pagar Alam dapat menjadi produk unggulan sehingga menjadi buah tangan andalan setiap pelancong datang.

Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru menegaskan keberadaan Kota Pagar Alam sangat tepat jadi kota. Karena daerah ini memiliki potensi unggulan berupaya destinasi wisata unggulan yang dapat dijual ditingkat nasional. Hanya saja dia mengingatkan pemerintah setempat tidak hanya berpangku tangan karena kunci keberhasilan pariwisata adalah promosi. Serta peran serta masyarakat dan citra penyambutan tamu. "Jangan pelit untuk promosi wisata pagar alam," imbuhnya.

Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan dikenal dengan keindahan alam disekitar Gunung Dempo. Saat ini, wisatawan dapat juga menikmati hamparan kebun teh, kebun kopi dan kebun sayur. Bahkan saat ini terdapat destinasi wisata perkebunan kopi. Tempo/ Parliza Hendrawan

Kota ini berjarak sekitar 298 kilometer dari Palembang dan juga berjarak sekitar 60 kilometer di sebelah Barat Daya kota Lahat. Untuk menuju kota Lahat, pelancong dapat menggunakan kendaran pribadi atau bis umum dari Palembang sekitar 6 jam atau 45 menit menggunakan pesawat udara. Selain itu kota Pagar Alam dapat ditempuh lebih cepat dari kota Bengkulu yang hanya sekitar 4 jam perjalanan darat.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus