Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada beragam tradisi unik merayakan Natal dari berbagai negara. Perayaan Natal di berbagai negara ini memiliki keunikan masing-masing latar belakang budaya dan kisah-kisah tertentu yang membuat tradisi tersebut terus dipertahankan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Malam Lilin Kecil, Kolombia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Lonely Planet, pada 7 Desember, masyarakat Kolombia menghormati Maria, ibu Yesus, dan Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda dengan Noche de las Velitas (Malam Lilin Kecil), sebuah perayaan mempesona yang menandai dimulainya musim liburan.
Warga Kolombia menerangi rumah dan jalan mereka dengan jutaan vela (lilin) putih dan berwarna dalam lentera kertas bermotif. Malam Lilin Kecil dulunya merupakan acara berskala kecil yang berpusat pada keluarga, tetapi selama bertahun-tahun dekorasinya menjadi lebih kreatif dan canggih. Perayaan juga semakin populer, dengan musik dan kembang api serta pasar makanan.
2. Memberikan Poinsettia, Meksiko
Poinsettia mekar pada musim dingin Meksiko selatan di sekitar Taxco del Alarcon dan negara bagian Oaxaca. Legenda di Meksiko menceritakan tentang gadis yang tidak memiliki apa pun kecuali seikat rumput liar untuk dipersembahkan pada kebaktian Malam Natal. Ketika dia berlutut untuk meletakkan rumput liar di dekat patung kelahiran Yesus, buket bunga itu mekar menjadi bunga merah cerah.
Bunga-bunga yang daunnya dikatakan berbentuk seperti bintang Betlehem, dikenal sebagai Bunga Malam Kudus identik dengan Natal.
3. Natal 7 Januari, Ethiopia
Sebagian orang Ethiopia anggota Gereja Ortodoks Tewahedo. Seperti banyak denominasi Ortodoks, mereka merayakan Natal pada Januari. Ethiopia merupakan salah satu negara pertama yang mengadopsi agama Kristen.
Puasa adalah bagian besar dari Gereja Ortodoks Tewahedo Ethiopia, dan banyak praktisi berpartisipasi dalam Tsome Nebiyat (Puasa Para Nabi), pantang makan daging, lemak, telur dan produk susu selama 43 hari, yang berakhir pada Malam Natal Ethiopia. Pada Hari Natal, yang berikutnya pada 7 Januari dan dikenal sebagai Ganna (atau Genna), orang-orang berpakaian putih untuk pergi ke misa di pagi hari, dikutip dari Lonely Planet.
4. The Krampus Run, Austria
Dikutip dari Tatler, perayaan Natal di Austria kebalikan dari Santa yang berbagi hadiah untuk anak baik, hadirlah Krampus, sosok bertanduk yang menghukum anak-anak yang berperilaku buruk. Selama Krampuslauf atau Krampus Run, para peserta berpakaian seperti makhluk menakutkan ini pawa di jalanan.
5. Menyembunyikan Sapu, Norwegia
Tradisi menyembunyikan sapu pada Malam Natal untuk mencegah penyihir dan roh jahat meminjamnya untuk kegiatan malam. Meski berakar pada kepercayaan kuno, tradisi ini masih dilakukan oleh sebagian keluarga yang bertujuan sebagai pengingat tentang cerita rakyat dapat terjalin dengan perayaan modern.
Pilihan Editor: 8 Film Tentang Yesus Kristus untuk Ditonton Saat Libur Natal