Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Menilik Keunikan Perayaan Natal di Berbagai Negara

Perayaan Natal di berbagai negara ini memiliki keunikan masing-masing latar belakang budaya dan kisah-kisah tertentu

24 Desember 2024 | 22.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang peserta mengenakan kostum mengerikan saat mengikuti parade Krampus di Desa Biberwier, Austria, 30 November 2019. Dalam cerita rakyat Eropa Tengah, Krampus digambarkan sebagai makhluk mengerikan yang akan menghukum anak-anak yang nakal pada hari Natal. REUTERS/Angelika Warmuth

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beragam tradisi unik merayakan Natal dari berbagai negara. Perayaan Natal di berbagai negara ini memiliki keunikan masing-masing latar belakang budaya dan kisah-kisah tertentu yang membuat tradisi tersebut terus dipertahankan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


1. Malam Lilin Kecil, Kolombia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Lonely Planet, pada 7 Desember, masyarakat Kolombia menghormati Maria, ibu Yesus, dan Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda dengan Noche de las Velitas (Malam Lilin Kecil), sebuah perayaan mempesona yang menandai dimulainya musim liburan.

Warga Kolombia menerangi rumah dan jalan mereka dengan jutaan vela (lilin) putih dan berwarna dalam lentera kertas bermotif. Malam Lilin Kecil dulunya merupakan acara berskala kecil yang berpusat pada keluarga, tetapi selama bertahun-tahun dekorasinya menjadi lebih kreatif dan canggih. Perayaan juga semakin populer, dengan musik dan kembang api serta pasar makanan.

2. Memberikan Poinsettia, Meksiko

Poinsettia mekar pada musim dingin Meksiko selatan di sekitar Taxco del Alarcon dan negara bagian Oaxaca. Legenda di Meksiko menceritakan tentang gadis yang tidak memiliki apa pun kecuali seikat rumput liar untuk dipersembahkan pada kebaktian Malam Natal. Ketika dia berlutut untuk meletakkan rumput liar di dekat patung kelahiran Yesus, buket bunga itu mekar menjadi bunga merah cerah.

Bunga-bunga yang daunnya dikatakan berbentuk seperti bintang Betlehem, dikenal sebagai Bunga Malam Kudus identik dengan Natal.

3. Natal 7 Januari, Ethiopia 

Sebagian orang Ethiopia anggota Gereja Ortodoks Tewahedo. Seperti banyak denominasi Ortodoks, mereka merayakan Natal pada  Januari. Ethiopia merupakan salah satu negara pertama yang mengadopsi agama Kristen.

Puasa adalah bagian besar dari Gereja Ortodoks Tewahedo Ethiopia, dan banyak praktisi berpartisipasi dalam Tsome Nebiyat (Puasa Para Nabi), pantang makan daging, lemak, telur dan produk susu selama 43 hari, yang berakhir pada Malam Natal Ethiopia. Pada Hari Natal, yang berikutnya pada 7 Januari dan dikenal sebagai Ganna (atau Genna), orang-orang berpakaian putih untuk pergi ke misa di pagi hari, dikutip dari Lonely Planet.

4. The Krampus Run, Austria

Dikutip dari Tatler, perayaan Natal di Austria kebalikan dari Santa yang berbagi hadiah untuk anak baik, hadirlah Krampus, sosok bertanduk yang menghukum anak-anak yang berperilaku buruk. Selama Krampuslauf atau Krampus Run, para peserta berpakaian seperti makhluk menakutkan ini pawa di jalanan.

5. Menyembunyikan Sapu, Norwegia

Tradisi menyembunyikan sapu pada Malam Natal untuk mencegah penyihir dan roh jahat meminjamnya untuk kegiatan malam. Meski berakar pada kepercayaan kuno, tradisi ini masih dilakukan oleh sebagian keluarga yang bertujuan sebagai pengingat tentang cerita rakyat dapat terjalin dengan perayaan modern.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus